Senin, 06 Oktober 2014

Menginterview Peternak dan Melakukan Pengamatan Ternak di Griya Antang Harapan



Tampaknya hari Raya Idul Adha 1435 H sebentar lagi.Disepanjang jalan Hertasning sudah dipadati penjual ternak baik itu ternak sapi maupun ternak kambing.Mulai dari Perempatan Samata hingga di BTN Minasa Upa, ternak sudah berkeliaran di samping jalan kiri kanan. Ketika itu, pada perkuliahan Mata Kuliah Ternak Potong dan Ternak Kerja yang di asuh oleh beberapa Dosen. Dosen memberikan tugas kepada Mahasiswa untuk melakukan Interview mengenai Pemasaran Ternak dan Melakukan Pengamatan Ternak Minimal 3 ekor yang akan dijual untuk hewan qurban nantinya. Tugas ini dilakukan secara berkelompok dan tiap kelompok tidak boleh berada satu lokasi jadi harus berbeda. Dalam 1 kelas tidak ada yang boleh sama dengan lokasinya. Yang diperuntukan bisa sama lokasi jika berbeda kelas namun yang boleh satu lokasi hanya satu kelompok tiap kelas.Karena sudah ada yang mengambil lokasi di Hertasning Maka Saya beralih ke Griya Antang Harapan.Di Daerah Griya Antang Harapan, seorang penjual ternak bernama Dg.Sialu berumur 31 tahun. Lahir di daerah Kab.Gowa /Prov.Sulawesi Selatan. Berprofesi sebagai penjual hewan ternak, beliau menekuni profesinya selama 15 tahun. Beliau memasaran hewan ternak ketika perayaan hari – hari besar seperti hari Qurban.
Beberapa hewan ternak yang beliau pasarkan adalah ternak sapi karena menurut beliau ternak sapi mudah dalam manajemen pemeliharaannya dan banyak diminati oleh warga Makassar dan sekitarnya, beliau biasanya mendapatkan suplay hewan ternak dari beberapa daerah seperti gowa tepatnya dari Malakaji dan Ambon tepatnya di Flores yang telah melalui masa karantina. Ternak sapi yang beliau pasarkan terbagi atas sapi lokal dan impor, tenak lokal yang dipasarkan berasal dari daerah Malakaji dan tenak impor yang dipasarkan berasal dari daerah Flores.
Ternak sapi yang beliau pasarkan memiliki penilaian fisik yang berbeda – beda, kami melakukan penelitian pada 3 ekor ternak sapi. Pada sapi 1 memiliki bobot beda bernilai standar 3 begitupun dengan sapi 2 dan 3, bentuk tubuh pada masing – masing ternak sapi yaitu pada sapi 1 bernilai standar 7 sedangkan pada sapi 2 dan 3 bernilai standar 8, kualitas seperti kepala ramping, kulit lentur dengan ketebalan sedang, bulu halus pada sapi 1 bernilai standar 3, pada sapi 2 bernilai standar 5 dan pada sapi 3 bernilai standar 4.Pada kondisi kepala seperti lebar, mulut besar, lubang hidung besar dan leher seperti pendek, tebal, halus, merata sampai bahu, pada sapi 1 bernilai standar 2 sedangkan pada 2 dan 3 bernilai standar 1. Pada kondisi badan seperti dada pada sapi 1 bernilai standar 3, pada sapi 2 bernilai standar 2, dan pada sapi 3 bernilai standar 2. Kondisi rusuk pada sapi 1 bernilai standar 6 sedangkan pada sapi 2 dan 3 bernilai standar 7. Kondisi punggung pada sapi 1 dan 2 bernilai standar 8 sedangkan pada sapi 3 bernilai standar 7.
Dalam manajemen pemeliharaan ternak sapinya, beliau memperkerjakan 10 orang tenaga kerja dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda sampai yang dewasa. Seperti halnya para peternak, beliau dan para perkerjanya setiap hari memberikan pakan kepada ternaknya.
Pada tahun  ini, beliau akan memasarkan kurang lebih 70 ekor ternak sapi diwilayah Makassar dan sekitarnya. Dalam pemasaran ternak sapinya, beliau selalu mendapatkan kendala mengenai harga yang selalu menjadi perdebatan beliau dengan konsumen. Hal tersebut terjadi pada tahun 2012 dan 2013, beliau memasarkan kurang lebih 80 ekor sapi dan hanya terjual kurang lebih 40 ekor sapi.
Beliau selalu mendapatkan konsumen yang banyak pada hari kelima sebelum perayaan hari – hari besar, seperti pada hari Qurban. Maka dari itu jauh hari  beliau dan pekerjanya mempersiapkan ternak sapi yang sehat untuk di pasarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar