Tampaknya
hari Raya Idul Adha 1435 H sebentar lagi.Disepanjang jalan Hertasning sudah
dipadati penjual ternak baik itu ternak sapi maupun ternak kambing.Mulai dari
Perempatan Samata hingga di BTN Minasa Upa, ternak sudah berkeliaran di samping
jalan kiri kanan. Ketika itu, pada perkuliahan Mata Kuliah Ternak Potong dan
Ternak Kerja yang di asuh oleh beberapa Dosen. Dosen memberikan tugas kepada
Mahasiswa untuk melakukan Interview mengenai Pemasaran Ternak dan Melakukan
Pengamatan Ternak Minimal 3 ekor yang akan dijual untuk hewan qurban nantinya.
Tugas ini dilakukan secara berkelompok dan tiap kelompok tidak boleh berada
satu lokasi jadi harus berbeda. Dalam 1 kelas tidak ada yang boleh sama dengan
lokasinya. Yang diperuntukan bisa sama lokasi jika berbeda kelas namun yang
boleh satu lokasi hanya satu kelompok tiap kelas.Karena sudah ada yang
mengambil lokasi di Hertasning Maka Saya beralih ke Griya Antang Harapan.Di
Daerah Griya Antang Harapan, seorang penjual ternak bernama Dg.Sialu berumur 31
tahun. Lahir di daerah Kab.Gowa /Prov.Sulawesi Selatan. Berprofesi sebagai
penjual hewan ternak, beliau menekuni profesinya selama 15 tahun. Beliau
memasaran hewan ternak ketika perayaan hari – hari besar seperti hari Qurban.
Beberapa
hewan ternak yang beliau pasarkan adalah ternak sapi karena menurut beliau
ternak sapi mudah dalam manajemen pemeliharaannya dan banyak diminati oleh
warga Makassar dan sekitarnya, beliau biasanya mendapatkan suplay hewan ternak
dari beberapa daerah seperti gowa tepatnya dari Malakaji dan Ambon tepatnya di Flores
yang telah melalui masa karantina. Ternak sapi yang beliau pasarkan terbagi
atas sapi lokal dan impor, tenak lokal yang dipasarkan berasal dari daerah Malakaji
dan tenak impor yang dipasarkan berasal dari daerah Flores.
Ternak
sapi yang beliau pasarkan memiliki penilaian fisik yang berbeda – beda, kami
melakukan penelitian pada 3 ekor ternak sapi. Pada sapi 1 memiliki bobot beda
bernilai standar 3 begitupun dengan sapi 2 dan 3, bentuk tubuh pada masing –
masing ternak sapi yaitu pada sapi 1 bernilai standar 7 sedangkan pada sapi 2
dan 3 bernilai standar 8, kualitas seperti kepala ramping, kulit lentur dengan
ketebalan sedang, bulu halus pada sapi 1 bernilai standar 3, pada sapi 2
bernilai standar 5 dan pada sapi 3 bernilai standar 4.Pada kondisi kepala
seperti lebar, mulut besar, lubang hidung besar dan leher seperti pendek,
tebal, halus, merata sampai bahu, pada sapi 1 bernilai standar 2 sedangkan pada
2 dan 3 bernilai standar 1. Pada kondisi badan seperti dada pada sapi 1
bernilai standar 3, pada sapi 2 bernilai standar 2, dan pada sapi 3 bernilai
standar 2. Kondisi rusuk pada sapi 1 bernilai standar 6 sedangkan pada sapi 2
dan 3 bernilai standar 7. Kondisi punggung pada sapi 1 dan 2 bernilai standar 8
sedangkan pada sapi 3 bernilai standar 7.
Dalam
manajemen pemeliharaan ternak sapinya, beliau memperkerjakan 10 orang tenaga
kerja dari berbagai kalangan, mulai dari anak muda sampai yang dewasa. Seperti
halnya para peternak, beliau dan para perkerjanya setiap hari memberikan pakan
kepada ternaknya.
Pada
tahun ini, beliau akan memasarkan kurang
lebih 70 ekor ternak sapi diwilayah Makassar dan sekitarnya. Dalam pemasaran
ternak sapinya, beliau selalu mendapatkan kendala mengenai harga yang selalu
menjadi perdebatan beliau dengan konsumen. Hal tersebut terjadi pada tahun 2012
dan 2013, beliau memasarkan kurang lebih 80 ekor sapi dan hanya terjual kurang
lebih 40 ekor sapi.
Beliau
selalu mendapatkan konsumen yang banyak pada hari kelima sebelum perayaan hari
– hari besar, seperti pada hari Qurban. Maka dari itu jauh hari beliau dan pekerjanya mempersiapkan ternak
sapi yang sehat untuk di pasarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar