Tak
pernah terlintas dipikiranku untuk pergi dan merencanakan sama sekali
refreshing or rekreasi bersama teman-teman karena baru saja dari Bone dan
Kolaka. Ketika saya berada di Makassar, ada BBM an yang masuk bahwasanya Anak
Himabim ingin pergi Liburan. Liburan kali ini yang akan dikunjungi ada beberapa
tempat yang mana opsi 1 di Bantimurung, Maros, Opsi2 Anjungan, Opsi3 Bira dan
Opsi4 Malino. Mengingat, kemauan teman-teman ingin menapaki dan menjajal tempat
liburan yang jauh maka opsi3 Bira yang Fix. Olehnya itu, Liburan kali ini
Bersama teman-teman yang akan di Kunjungi adalah Pantai Pasir Putih Bira Beach,
Bulukumba Berlayar. Tempat yang akan dikunjungi sudah ada, dari beberapa
teman-teman sudah ada yang browsing via Google keberadaan Pantai Pasir Putih
Bira Beach, Bulukumba Berlayar mulai dari letaknya, keindahan lautnya, Villanya
dll. Awalnya keberangkatan pada pukul 16.00 Wita Sabtu, 20 September 2014 berubah
keberangkatan pukul 14.00 Wita karena jarak tempuh perjalanan yang akan
dilewati ± 7 Jam. Kami berkumpul di Bundaran
Kampus. Sebelum berangkat, sudah ada ambil gaya, berpose bahkan selca sambil
menunggu beberapa teman. Akhirnya saya pun datang juga. Saya bertanya dengan
Senior, Kak Dimana Emhy (Suhaemi)?? Senior Pun menjawab, Eddd, tanya itu
temanta, kenapa belum datang???Dia itu masih kuliah orang sudah mau
berangkat??Cetusnya, yang biasa di Sapa Kak Inah (Ina Angriani) Oww kuliah ini
hari kah??Kataku. Ia, dia bilang gampang ji kak kalau saya, tenang mi. Ardhy ji
itu mau di bujuk Kak supaya berangkat
lebih cepat??Katanya gampang ji kalau Emhy soal tepat keberangkatan tinggal
membujuk satu teman supaya keberangkatan lebih awal dan kuliahnya ditinggalkan
tapi kenyataanya Emhy (Suhaemi) yang mau di bujuk dan tidak meninggalkan
kuliahnya. Yang Katanya sudah berjanji dengan Kak Inah (Ina Angriani) bahwa
Emhy (Suhaemi) tidak mau masuk kuliah. Lagi-lagi Ngaret deh keberangkatan.
Ketika perjalanan dimulai, saya hanya bisa menutup telinga karena didalam mobil, penumpangnya bagaikan
jual beli barang di pasaran. Ya, Ampun ditambah
panas membuat keringat bercucuran selayaknya habis bekerja. Wadduh tak
tertahankan kalau begini ceritanya, yang paling heboh dan paing ribut
selayaknya di pasaran Kursi mobil bagian kelas 2 dan 3. Yang duduk didepan,
tidak banyak bicara. Tapi Kursi kedua dan ketiga dari belakang, Ya ampun
berisik banget. Sebut Saja Emhyt Dokok (Demitri Bahriani) yang kadang kala di
panggil Kodok, sapaan akrabnya Kak Emhyt dengan Kak Inah (Ina Angriani).
Keduanya ini kalau memang ketemu sudah beradu mulut yang tidak ada titik
komanya. Mereka berdua itu sama-sama karakter. Kak Rika (Rika Rahim), Kak Eko
(Eko Purwanto) dan Uchy (Nurul Tauhid) dan Kak Ina (Ina Angriani), mereka
berempat duduk paling belakang. Bagian tengah ada Saya, Kak Emhyt (Demitri
Bahriani), Kak Echa (Lheny Sasmitasari) dan Kak Nayah (Inayah Natsir). Dan yang
didepan ada Emhy (Suhaemi) dan Syamsul Has beserta Pak Sopir. Perjalanan sudah
melintasi wilayah Bajeng, sudah ada yang tidur terlelap seperti tidur
dikamarnya sendiri. Dari menit ke menit tidak terasa sudah memasuki Kabupaten Takalar, Selamat Datang Butta Toa,
Kabupaten Takalar. Masih Jauh perjalanan, salah satu penumpang sudah ada yang
gagal ditengah perjalanan untuk mendapatkan tanda lulus keberangkatan, ditengah
perjalanan sudah ada yang Muntah. Tidak terasa dengan waktu perjalanan, Salah
seorang Cewek menanyakan Keberadaan Kabupaten Jeneponto, Sebut saja Uchy (Nurul
Tauhid). Ya , Ampun ini adik, sudah di Jeneponto, Ungkap Kak Emhyt
(Demitri Bahriani). Begitulah kalau
tertidur di dalam mobil. Indahnya perjalanan di Kabupaten Jeneponto. Saya
menikmati perjalanan ketika melintasi Kabupaten Jeneponto yang jalannya
berkelok-kelok tetapi tidak menajam dan seperti
pula jalan tol, di sepanjang sisir jalan di suguhi nuansa laut dengan
panorama alam tambak pembuatan garam. Disepanjang jalan, banyak tempat
penjualan garam jadi. Kira-kira itu garam, yang karung kecil berapa
harganya??Spontan menjawab Kak Eko (Eko Purwanto) Harganya Rp. 1.000 dan yang
lain ketawa mendengar ucapannya. Mana ada garam Rp.1.000. Tapi yang pasti murah
di daerah ini, kataku. Ketika menapaki jalan Welcome Butta Toa, Kabupaten
Bantaeng. Ada tugu yang dilewati yang beraneka ragam rupa bentuk sebagai
Penghasil Utama Kabupaten Bantaeng, ada Markisa, Jagung dan masih banyak yang
lainnya.Wiuh, bagusnya Foto-foto di depan tugu situ, Singgah dulu Foto-foto,
Kata Kak Emhyt (Demitri Bahriani). Sambil melintasi Kabupaten Bantaeng, Kak
Echa (Lheny Sasmitasri) asyiek berbincang-bincang dengan Pak Sopir soal Wilayah
Bantaeng, mulai dari Tata Kotanya, Kota Bersih, Bupatinya seorang Proffessor
dll. Masih jauh perjalanan, punggung sudah terasa pegal akibat duduk terlalu
lama, jujur saja baru kali pertama melakukakan perjalanan berkisar 7 jam
lamanya. Dik Ardhy, jangankan 7 Jam, bagaimana dengan saya. Saya Ke Enrekang
bersama Syamsul (Syamsul Has) dengan waktu tempuh perjalanan 14 Jam dengan
Mengendarai Sepeda Motor. Pasti Pegal rasanya melakukan perjalanan jauh, itu
sudah pasti. Kak Emhyt (Demitri Bahriani) tidak pernah menutup mulut sekalipun
melintasi jalan. Dia Bercerita, pengalaman dan kegiatan Baksos yang diadakan di
Kepulauan Selayar yang tepatnya di Pulau Jampea. Katanya perjalanan ke Selayar
dengan menggunakan jasa Ferry ke Benteng Ibu Kota Kepulauan Selayar tidak
Memakan waktu yang lama untuk sampai di tempat tersebut namun Perjalanan dari
Benteng ke Pulau Jampea itu sangat lama untuk sampai ke dermaga berikutnya.
Kegiatan Baksos yang diadakan di Pulau Jampea berlangsung selama Seminggu.
Katanya sih, anak-anak disana merasa sedih
dan menangis melihat Pengurus dan Anggota HMJ PAI sudah tiba saatnya
meninggalkan Pulau Jampea dan Kembali ke Makassar untuk mengenyam Pendidikan seperti
sebelumnya. Perlahan-lahan, hampir semua penumpang terkecuali dengan sopir,
sudah tertidur pulas. Beberapa jam kemudian, penumpang merasa lapar. Uchy
(Nurul Tauhid), Kak Singgah Dulu Makan E, Lapar???Ayolah..Salah senior
menjawab, mau singgah makan atau tidak??Spontan Uchy menjawab, singgah dong.
Akhirnya singgah juga di WR. Kebetulan Warung tersebut berhadapan dengan Toko
Alfamidi, wah semua memburu Toko tersebut. Ada yang menarik Money di ATM, ada
pula langsung berbelanja untuk persiapan makanan di Bira. Setelahnya itu, WR
pun di serbu. Kak Ina dan Kak Emhyt berkata kamu pesan apa??Mulai lah dari satu
persatu memesan, ada Mie Pangsit, Soto Ayam dan Lalapan. Sambil menunggu
pesanan sambil gifo-gifoan dulu. Makanya saya berikan Tema dalam Perjalan Ini adalah
Demi Ratusan Kiloan Hanya Karena Gifo Buktinya dimanapun dan Kapan pun tidak
mengenal waktu, pagi sore bahkan malam kamera selalau menemaninya setiap saat.
Barang kali satu-satunya yang paling berharga adalah Kamera sekalipun sebagai
Pacarnya. Ketika usai makan, istirahat sejenak lalu meneruskan perjalanan.
Ketika itu, saya tidak bersandar pada kursi, lalu kemudian Kak Echa berkata
seperti ini “Dik, Bersandar di Kursi, Kita Gantian Kalau Capek. Jangan
Malu-malu.Jiah, Saya tidak bersandar dikira karena malu. Bukan malu tetapi
merasa keenakan membungkuk kedepan karena tersandar pula dari kursi Sopir
sambil tiduran. Tidak terasa kemudian waktu menunjukan Pukul 20.00 Wita tiba di
Kabupaten Bulukumba. Em, sebentar lagi kita sampai ini. Waktu itu, pak sopir
belum paham betul jalur perjalanan ke Bira, maka singgahlah bertanya kepada
masyarakat setempat. Diberikan arah ‘Terus lalu belok kanan dan belok kiri lagi
nantinya’ belum belok kiri, pak sopir bertanya kembali kepada ibu-ibu yang
ditemui di pinggir jalan, Bu Mau Bertanya, Kalau Mau Ke Bira Lewat Mana?? Ibu
pun menjawabnya, O..Lewat disini sambil menunjukan arahnya, belok kiri. Begini,
terus-terus ki, jangki belok kiri.Oww iya bu, terimah kasih. Ketika sampai di
Toko Alfamart pak sopir bertanya kembali, sambil pak sopir bertanya singgah
pula membeli Air Minum 1 Dos. Katanya
Perjalanan ke Bira Terus-terus saja. Maka Perjalanan pun dilanjutkan kembali.
Satu jam telah berlalu, telah memasuki Desa Bira.Yeah, akhirnya perjalan segera
finish, dalam perjalanan kami mendapati gerbang pelabuhan penyeberangan
Kepulauan Selayar. Tidak lama kemudian, sudah terlihat pula gerbang pintu Masuk
Pantai Bira. Ketika sudah Masuk di Kawasan Pantai Bira. Sudah saatnya mencari
penginapan/Villa atau Guest House. Tak lama kemudian penginapan sudah ada
ditemukan yang pas. Segerahlah bergegas mengambil barang lalu mengangkat ke
dalam penginapan. Sepertinya perut terasa kosong, buktinya Cemilan yang di bawa
diserbu diteras penginapan. Tak lama kemudian saya mengajak Syamsul dan Emhy ke
luar jalan-jalan sambil malam mingguan. Biarkan Berdua Kak Inah dan Kak Eko
berduaan Malam Mingguan Juga.Hahah. Ketika itu saya keluar bersama Syamsul dan
Emhy dengan membawa Kamera. Saat berjalan, Kak Emhyt datang menghampiri kita
dengan berlarian, ikut dong. Ditengah jalan, singgah berfoto-foto lagi padahal
sudah malam.Dasar Gila Foto, terus tidak banyak gaya. Gayanya pun tidak ada
yang bagus. Apalagi Kak Emhyt gayanya yang paling menonjol adalah salam 2 jari
terkadang bisa di bilang foto yah, ok fix.Hahhah...Tak lama kemudian kembali ke
penginapan. Tetapi sebelumnya, singgah lebih dahulu di penjual baju khas Bira.
Syamsul membeli baju 2 buah, mungkin yang 1-nya punya someonenya. Lalu Emhy dan
Kak Emhyt membeli juga. Setelahnya itu kembali ke penginapan. Setelah ke
penginapan dilanjutkan lagi bermain kartu. Domino dan Jendral. Domino dimainkan
oleh Kak Eko, Kak Rika, Uci dan Syamsul. Saya sendiri bermain Jendral bersama
Emhy, Kak Emhyt dan Kak Inah. Awalnya yang sering kena gocokan kartu selang
seling diperankan oleh Kak Inah, Kak Emhyt dan Emhy. Di Domino yang berselang
seling kena gocokan kartu ada Kaka Eko dan Uchy. Sementara Kak Echa dan Kak
Nayah asyiek dengan bertatapan Hand Phone masing-masing yang iya punya sambil
baringan diatas ranjang. Padahal waktu permainan itu sudah menunjukan pukul
23.00 Wita tetapi permainan pun tetap berlangsung. Tak lama kemudian saya pun
kena giliran kena gocokan kartu. Dan Kak Emhyt mencatat dalam pikirannya bahwa
yang sudah dapat T,U,K,A,N,G. Wah nasib saya, berselang seling kena gocokan
bersama Emhy. Kak Inah menunjukan Ekspresi mukanya terhadap saya dengan wajah
sedih dan menangis. Wih, kasianku lihat ki Ardhy..Hahhaha Modus lagi ini.Tak
pernah terhenti, berselang seling kena gocokan bersama Emhy. Dan selalu kena
sindiran atau olokan dari Kak Emhyt dan Kak Inah, maka saya pun berkata ayo
Emhy kita borong berdua itu. Disebelah juga pun tampaknya seperti itu antara
Kak Eko dan Uchy. Dan akhirnya, dengan kesadaran rasa bangga, 2 tim penguji
meloloskan 4 orang ujian sidang dan berhak mengikuti wisudah dengan predikat
Cum Luade dengan gelar S.TB. Keempat orang Ini adalah Eko Purwanto, S.TB, Nurul
Tauhid, S.TB, Suhaemi, S.TB dan Ardiansyah, S.TB. Dan Keempat orang lainnya
sementara dalam perbaikan diantaranya Ina Angriani, Demitri Bahriani, Rika
Rahim dan Syamsul Has. Mengingat dalam perbaikan karena belum layak dapat gelar
dikarenakan keahliannya masih diragukan didepan tim penguji.Hahahha..Waktu
sudah menunjukan pukul 00.00 Wita. Sudah saatnya permainan usai. Dilanjutkan
tidur. Tetapi mengapa demikian, waktunya tidur masih saja bergosip.Memang
begitukah dengan perempuan tidak mengenal waktu dengan gosip???dengan begitu
saya pun bilang, Kapan tidurnya kalau bergosip terus, mau sampai kapan???tak
lama kemudian semuanya terdiam dan sudah tertidur. Jam 05.00 Wita sebagian sudah terbangun, hanya
saya dan Syamsul tetap melanjutkan tidur. Ketika paginya, sudah bergegas
sarapan dan siap ke pantai. Namanya Kamera tak pernah ketinggalan, disetiap
tempat pasti melakukan pemotretan. Seperti saja tukang fotografer. Yang paling
unik disini adalah bahwasanya Kak Echa memiliki cara tersendiri dalam melakukan
pemotretan yang jauh sangat berbeda dari yang lain dimana orang-orang saat ini
jika ingin melakukan pemotretan foto dengan selca cukup dengan bantuan tongsis.
Tapi Kak Echa tidak demikian, Kak Echa menggunakan Tangannya sebagai Tongsis
terkeren yang pernah ada di Himabim dan bisa dibilang paling terhandal dan
tanpa pakai biaya pula. Jika kalian ingin Foto Selca, cukup kalian panggil Kak
Echa Karena Punya Tongsis Alternatif dan tanpa biaya.Hahha. Indahnya pantai Bira yang selama ini lebih
dikenal dengan Tanjung Bira yang merupakan salah satu destinasi wisata populer
di Sulawesi Selatan. Bagaimana tidak, Bira Beach diminati banyak pelancong dari berbagai daerah bahkan dari Mancanegara
buktinya banyak Tourist atau wisatawan Mancanegara berbondong-bondong datang.
Siapa sangka yang tak tertarik dengan Keindahan Tanjung Bira, pada siang hari
gradasi warna laut yang terlihat biru hingga kehijauan dipadu dengan cerahnya
biru langit seakan memanjakan mata kita.
Tak lengkap jika tidak mengunjungi pulau seberang di Tanjung Bira. Maka
dari situ kami menyewa satu buah Speed Boat untuk ke Pulau Seberang Pantai
Bira. Wao..Kerennya Naik Speed Boat, perasaan bercampur ketakutan dan
kegembiraan dimana ketakutan jika terjatuh dari pantai lepas dan kegembiraan
itu datang menghampiri kami sambil bersorak-sorak. Tidak pernah ketinggalan
dengan kamera. Kapan pun dan dimanapun pasti memotret. Terlihat jelas bahwa
semuanya adalah Gifo yang paling terberat. Di Speed Boat, yang duduk paling
depan tepatnya pada kepala Speed Boat hampir tidak pernah dapat jepretan foto
dan Ngambek, sebut Saja Emhy dan Kak Ina. Tetapi mereka berdua mengambil
insiatif dengan memotret diri sendiri. Yang selalu terpotret dengan kamera yang duduk
pada bagian belakang dengan pemotret Kak Echa. Ketika Sampai di Pulau seberang
Pantai Bira, tidak lengkap lagi jika tidak melakukan snorkeling di bawah laut
yang cantik yang terdapat ikan dan Penyu. Ketika sampainya, bergegas berebut
peralatan untuk snorkeling. Tapi sayangnya itu tidak terjadi karena ternyata
banyak yang belum tahu berenang dan hanya beberapa orang saja yang tahu
berenang. Saya sendiri tidak tahu berenang. Tetapi kami tidak merasa canggung
hal itu, karena kami akan belajar. Kami pun mendapati Penyu meskipun tidak tau
berenang tetapi berusaha dengan berbagai cara walaupun cara kami lakukan berenang
tidak ada dalam daftar refrensi gaya
renang yang dilakukan. Bisa dibilang gaya renang jadul.Hahhaah. Setelahya itu
beberapa kemudian kami balik ke Tanjung Bira Lagi. Tampaknya tidak seru jika
tidak merasakan namanya Banana Boat ke Tanjung Bira. Yang tinggal dalam Speed
Boat hanya tiga orang dimana Kak Eko, Kak Echa dan Kak Nayah sementara yang ada
pada Banana Boat ada Syamsul, Kak Inah, Saya Sendiri, Kak Emhyt, Uchy, Kaka
Rika dan Emi. Woeh jangan Banyak gaya, nanti jatuh. Jangan ceroboh karena ini
pantai lepas, kata Syamsul. Yang ada malah diledekin yang lain. Wah Kak Inah,
tidak puas jika tidak berdiri tetapi saya menariknya supaya duduk, eh malah
bilang we jangan tarik dong.Haahha.Kak Emhyt tidak mau juga dikalah, Kak Emhyt
juga melakukan hal sama sambil berteriak. Ini orang, orang gila atau kah
meminta pertolongan.Kak Inah dan Kak Emhyt berteriak memanggil Kak Inah yang
berada di depan kami dengan Speed Boat Sambil berteriak dengan menunjukan
kehebatan mereka, berdiri di laut lepas tanpa pegangan tangan. Seandainya Jika
mereka berdua terjatuh, kira-kira apa yang terjadi. Mungkin hanya bisa bilang
selamat menempuh hidup baru.Hahahah. Ketika sesampainya digaris pantai yang diperbolehkan
berenang, tiba-tiba Speed Boat memutar dengan mengguncangkan ke kiri sehingga
Banana Boat yang kami naiki pun terbalik bersama orangnya.Hhahaha.Tak lama
kemudian berada di pantai, kami pun mengakhiri bermain di pantai dan kembali ke
penginapan untuk ganti baju. Setelah semuanya tertatap dan berpenampilan
cantik. Para Ladies, lagi-lagi Gifo-an.
Ketika itu usai, kembali lagi jalan-jalan sambil berbelanja sebagai
ole-oleh khas Bira. Tampaknya para Ladies, terlalu lama berbelanja. Mungkin
tidak bisa dipungkiri jika Ladies ketika berbelanja memang paling lama dan
masih mending jika tidak pemilih-milih. Dilain sisi katanya, sambil berbelanja tetapi para Ladies juga menyempatkan
Berpose bersama dengan si Bule. Yang paling terlama kemblai penginapan adalah
si Uchy. Ketika Mobil saatnya berangkat kembali ke Makassar, penumpang sudah
berada dalam mobil tetapi kak Inayah, Kak Emhyt dan Kak Echa masih Gifo-gifoan.
Mungkin mereka bertiga tidak mau pulang, tinggalakan saja pak sopir.Hahhah.
Cukup sampai disini saja dulu, kali lain lagi dilanjutkan ceritanya.
Betul-betul perjalanan ini yang didapati adalah Gifo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar