Jumat, 12 Juli 2013

Makalah Kebutuhan Zat Pertumbuhan Kerbau Jantan


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul “Penentuan Kebutuhan Zat Makanan pada Ternak Kerbau Jantan ” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. makalah ini disusun sebagai Makalah Nutrisi Ternak Dasar.
Keberhasilan penulis dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
         Samata,  Juni 2013

       






DAFTAR ISI


Kata Pengantar
Daftar isi
BAB 1PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA



















BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
       Kerbau (Bubalus bubalis) adalah ternak ruminansia besar yang mempunyai potensi tinggi dalam penyediaan daging.  Kerbau merupakan ternak asli daerah panas dan lembab khususnya daerah belahan utara tropika.  Tujuan pemeliharaan ternak kerbau adalah sebagai tenaga kerja, penghasil daging, dan susu .  Selama 8 tahun terakhir ini perkembangan ternak kerbau di Indonesia kurang menggembirakan.  Populasi ternak kerbau yang ada di Indonesia saat ini 40% berada di Pulau Jawa dengan kepemilikan 1-2 ekor per orang peternak .  Salah satu factor yang menyebabkan rendahnya populasi ternak kerbau adalah keterbatasan bibit unggul, rendahnya mutu pakan ternak, perkawinan silang dan kurangnya pengetahuan peternak dalam menangani produksi ternak tersebut. Kerbau dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu kerbau rawa dan kerbau sungai, dan yang berkembang di Indonesia kebanyakan adalah kerbau rawa/lumpur.
       Suhubudy mendeskripsikan beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya populasi kerbau di Indonesia.  Adanya program sapinisasi, rendahnya tingkat reproduksi kerbau, dan teknik serta metode praktek peternakan di Indonesia yang tidak mendukung pengembangan ternak kerbau merupakan faktor-faktor yang menyebabkan populasi ternak kerbau tidak berkembaang dengan baik.
       Meskipun demikian, bukan berarti bahwa ternak kerbau sama sekali tidak memiliki potensi pengembangan.  Kerbau dapat dijadikan sebagai salah satu ternak potong yang dapat menghasilkan daging untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat . Oleh karena Ternak kerbau yang ada di Indonesia perlu dilestarikan dan dikembangkan sesuai denga kondisi wilayah masing-masing. 

B. Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
     a. Kebutuhan Zat untuk Pertumbuhan Kerbau Jantan
     b. Kebutuhan Zat untuk Produksi Daging dan Tenaga Kerja pada Kerbau Jantan
     c. Uraian Protein dan Energi Metabolisme pada Kerbau Jantan











BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Zat untuk Pertumbuhan Kerbau Jantan
       Kerbau merupakan salah satu ternak ruminansia. Kebutuhan zat-zat makanan pada ternak didasarkan pada ukuran / berat badan, tingkat kemampuan produksi air susu dan kadar lemak susu yang dihasilkan. Zat-zat makanan dibutuhkan ternak sapi untuk:
Memenuhi kebutuhan hidup pokok (maintenance).
Mendukung proses produksi dan kebuntingan.
     Mendukung proses pertumbuhan ternak sampai mencapai dewasa tubuh.
Mempertahankan produksi susu pada ternak yang sedang laktasi.
           Zat – zat yang dibutuhkan oleh ternak adalah:
1.    Energi
Sumber energi yang paling utama adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat mempunyai kelebihan dibanding lemak sebagai sumber energi yaitu:
      Mudah dicerna
      Mudah diserap
      Mudah ditransformasi untuk produksi susu/daging dan lemak tubuh
       Tujuan energi untuk proses kehidupan adalah:
      Aktivitas jantung
       Peredaran darah
      Aktivitas otot
      aktivitas sistem saraf
      Sintesa protein dan lemak
      Sekresi air susu
      Pertumbuhan fetus
2.    Protein
       Protein dibutuhkan oleh ternak untuk:
Pertumbuhan
Memperbaiki jaringan yang sudah tua
Produksi susu/daging
Perkembangan ternak terutama yang baru lahir
Keseimbangan protein protein dalam tubuh
3.    Mineral
Fungsi Mineral secara umum :
a.    Menguatkan dan mengeraska struktur tulang
b.    Mengaktifkan system enzim
c.    Mengontrol keseimbangan pengeluaran air dan gas dalam tubuh ternak
d.   Mengatur keseimbangan asam yang dibutuhkan
e.    Meransang aktivitas otot dan urat saraf.
Kebutuhan makro mineral pada ternak perah meliputi NaCl (garam dapur), Calsium, Phosphor, Magnesium dan Sulfur. Adapun kebutuhan mikro mineral pada ternak perah adalah Mn, Co, Cu, Se dan Zn.
4.    Vitamin
Vitamin yang dibutuhkan pada ternak adalah Vitamin, A, B, C, D, E dan K. Di dalam tubuh hewan vitamin dibutuhkan untuk kesehatan dan kekuatan tubuh. Vitamin-vitamin yang diperlukan oleh hewan ruminansia hanya yang larut dalam lemak seperti Vitamin A, D, E dan K.
Vitamin A
Hijauan banyak mengandung Carotein, jadi dalam hijauan cukup tersedia pro- vitamin A dalam bentuk carotein dan dapat dirubah menjadi vitamin A dalam tubuh hewan. Apabila hijauan yang diberikan tidak cukup maka perlu diberikan vitamin A suplemen. Gejalah kekurangan Vitamin A adalah rabun mata, bulu kusam, mata berair, kulit bersisik, diare, keguguran, infeksi cepat menjadi parah dan anak yang lahir lemah atau mati.
Vitamin B
Vitamin B complex kesemuanya dapat dibentuk di dalam tubuh ruminansia. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya kekurangan vitamin B sangat kecil, kecuali ternak kekurangan pakan.
Vitamin D
Vitamin D dibentuk (disintesa) dalam jaringan tubuh dengan bantuan sinar matahari, karena jaringan di bawah kulit terdapat pro-vitamin D yang apabila dikena sinar matahari maka akan terbentuk vitamin D. Ternak-ternak di daerah tropis jarang terjadi kekurangan vitamin D. Ternak yang kekurangan vitamin D akan kerdil. Sumber vitamin D juga terdapat pada hijauan yang selalu kena sinar matahari.
Vitamin E
Semua makanan hijauan dan padi-padian mengandung vitamin E. Ternak yang diberi hijauan segar tidak akan terjadi kekurangan vitamin E. Ternak yang kekurangan hijauan segar sebaiknya diberikan sumber vitamin E seperti padi-padian.
5.    Air
Ternak lebih menderita terhadap kekurangan air dibandingkan dengan kekurangan zat-zat makanan lainnya. Ternak yang sedang laktasi sangat membutuhkan air, karena di dalam susu terdapat 85 – 87 % air, begitu pula di dalam tubuh ternak terdiri dari 60 –70 % air. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi air pada ternak adalah:
a.    Umur
         b.    Berat badan
         c.    Tingkat produksi
         d.   Cuaca
         e.    Jenis ransum
            Di dalam tubuh air berfungsi dalam:
a.    Mengatur suhu dalam tubuh
b.    Membantu proses pencernaan
c.    Membantu proses metabolisme
d.   Membantu proses pelepasan kotoran
e.    Pelumas pada persendian.
6.    Serat Kasar
Secara umum, ternak ruminansia membutuhkan serat dalam ransumnya untuk menjamin berjalannya fungsi rumen secara normal dan sekaligus untuk mempertahankan kadar lemak susu.
     Kebutuhan zat makanan pada kerbau dapat dilihat di bawah ini yaitu : 
FAO (1972) : Tenaga kerja yang dihasilkan dari seluruh energi ransum :
Kuda   12 %
Sapi     10 %
Manusia           12 %

Kerja 5 jam/hari — tambahan energi 27 MJ,
     kebutuhan kerja = 40 % energi total
Kebutuhan Energi
Bobot Badan (kg)
200
300
400
500
Hidup Pokok (MJ ME/hari)

Energi Kerja (% HP):
Ø    2 jam kerja
Ø    4 jam kerja
Ø    8 jam kerja
28



14
29
58
38



16
32
64
47



17
34
69
55



18
36
73


BB               = 300 kg
Kerja   = 3 jam/hari
Tambahan energi untuk kerja 3 jam = 24 % dari hidup pokok

Jadi kebutuhan Energi (MJ ME/hari)
     = 38 + (24% X 38)
     = 47,12 MJ ME/hari


B. Kebutuhan Zat untuk Produksi Daging dan Tenaga Kerja pada Kerbau    
     Jantan
       Daging Kerbau adalah bahan makanan hewani yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Daging Kerbau mengandung energi sebesar 84 kilokalori, protein 18,7 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 0,5 gram, kalsium 7 miligram, fosfor 151 miligram, dan zat besi 2 miligram.  Selain itu di dalam Daging Kerbau juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Daging Kerbau, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
       Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Daging Kerbau :
Nama Bahan Makanan : Daging Kerbau
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Daging Kerbau yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Daging Kerbau yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Daging Kerbau = 84 kkal
Jumlah Kandungan Protein Daging Kerbau = 18,7 gr
Jumlah Kandungan Lemak Daging Kerbau = 0,5 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Daging Kerbau = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Daging Kerbau = 7 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Daging Kerbau = 151 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Daging Kerbau = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Daging Kerbau = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daging Kerbau = 0,02 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Daging Kerbau = 0 mg
Khasiat / Manfaat Daging Kerbau : - (Belum Tersedia)
       Ternak kerbau sudah dipelihara petani Indonesia dari dahulu kala untuk  berbagai tujuan, terutama sebagai sumber tenaga untuk pengolahan tanah dan alat transportasi. Ternak dipelihara dengan cara ekstensif dengan pemberian pakan hijauan dari rumput dengan cara penggembalaan maupun dengan mencari rumput dan memberikannya pada ternak.
C. Uraian Protein dan Energi Metabolisme pada Kerbau Jantan
       Sumber protein yang paling utama adalah tanaman dan hewan. Pada umumnya hewan mengandung lebih banyak protein dibandingkan dengan tanaman . Kadar protein secara keseluruhan pada hewan (10 – 20 %), sedangkan pada tanaman (6 – 8 %). Pada bagian tanaman umumnya mengandung protein lebih tinggi pada biji, kemudian daun baru batang.
  









BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
            Adapun kesimpulan dari pembahan mengenai tentang penentuan kebutuhan zat makanan ternak pada kerbau jantan yaitu kebutuhan zat untuk pertumbuhan kerbau jantan yaitu energy, vitamin, air, serat kasar, air dan mineral. Sedangkan Daging Kerbau mengandung energi sebesar 84 kilokalori, protein 18,7 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 0,5 gram, kalsium 7 miligram, fosfor 151 miligram, dan zat besi 2 miligram.  Selain itu di dalam Daging Kerbau juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 0 miligram. 
B. Saran
       Untuk meningkatkan mutu dan relevansi,penyusunan makalah ini mempertimbangkan pula berbagai kecendrungan baru dalam teori belajar,pendekatan belajar pembelajaran,maupun kecendrungan global pendidikan.
       Penulis menyadari,bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna.Karena itu kritik masukan dan sumbang saran pembaca sangat kami harapkan.
          




DAFTAR PUSTAKA


Anonim.2013.http://Manajemen pemeliharaan ternak.com
















TUGAS NUTRISI TERNAK DASAR
Penentuan Kebutuhan Zat Makanan Pada Ternak






Disusun Oleh :
                                           Nama            : ARDIANSYAH
                                            Nim              : 60700112049
                                           

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013