Pada Hari Berqurban yang tak
lain adalah Hari Raya Idul Adha 1435 segera tiba. Di Kalangan Muslim, perayaan
hari-hari besar seperti ini tidak pernah bersamaan antara Muhamdiyah dengan
Pemerintah. Pihak Muhamdiyah sudah menentukan perayaan Idul Adha 1435 H jatuh
pada hari Sabtu, 4 Oktober 2014 sesuai pengetahuan rukyat dan hilal atau
memiliki cara tersendiri, lain halnya pada pemerintah, berdasarkan hasil istbat
pemerintah mengumumkan bahwasanya Hari Qurban jatuh pada hari Minggu, 5 Oktober
2014. Tapi hal itu tidak jadi masalah.Masalah
soal hari yg berbeda itu mungkin karena kita semua punya alasan dan keyakinan
masing-masing.Selama kita masih tetap mengikuti jalan-Nya kita tetap satu sebagai
kaum Muslim. Pada waktu itu adalah hari jumat dimana proses perkuliahan masih
berjalan. Ketika usai Shalat Jumat Kampus sudah sangat sepi terutama di
Fakultas Sains dan Teknologi.Nampaknya teman-teman sudah mudik ke kampung
halaman masing-masing untuk lebaran bersama keluarga tercinta.Berbeda dengan
kelasku, teman-teman kelas masih tetap setia menunggu dosen yang mau mengajar
tetapi tampaknya kita di PHP dengan Dosen sudah 1 jam berlalu menunggunya
tetapi belum kunjung datang. Di telfon banyak kali tidak pernah diangkat dan
SMS Pun juga tidak di balas. Dengan sepakat bersama teman-teman untuk tidak
mengikuti perkuliahan mengingat juga dosennya tidak datang juga. Bergegaslah
saya pulang dan mempersiapkan pakaian. Sebelumya, sudah menelfon salah seorang
teman yang ingin Pulkam. Katanya, ngumpul di Kampus 1 barengan Mudik
Teman-teman Kepmi Bone Latenri Ruwa. Mulailah keluar dari pintu keluar kampus,
tampaknya macet ternyata dugaanku benar. Kemacetan disebabkan kecelakaan laka
lalu lintas mobil yang bertabrakan di depan warung. Maka harus bersabar lagi
untuk sampai di Kost an. Lagi-lagi, teman menelfon kembali "Halo, posisi
sudah dimana?Kita sudah mau berangkat ini?"Ungkapnya via telefon.Iya,
bersabar.Saya masih di Samata karena Lagi kemacetan. Ok, saya tunggu. Kalau
bisa cepat sedikit.Tak lama kemudian, sudah melewati perempatan Samata maka
kupercepat laju motorku. Ketika sesampainya di Kost an, mengambil beberapa
helai pakaian.Setelahnya itu meneruskan perjalanan ke Kampus 1. Ternyata,
tinggal saya yang ditunggui oleh teman-teman. Sesampainya di Kampus 1, tidak
cukup semenit sampai di Kampus 1, kita sudah berangkat melewati Jl.A.Pettarani.
Sangat terasa kemacetan yang di hadapi dengan panasnya terik matahari. Bayangkan
kemacetan di mulai dari Samata hingga di Maros tepanya di depan Kantor Polisi
Maros. Tepanya di Pakalli, kita singgah sejenak dulu, kelelahan akibat
kemacetan lumpuh total. Mungkin ini adalah puncak dimana arus mudik pulkam
Lebaran ke Kampung Halaman. Tak lama kemudian perjalanan dilanjutkan.Serunya,
pulkam barengan teman-teman Latenri Ruwa dengan keramaian motor. Bisa
diperkirakan teman-teman yang pulkam dengan roda 2, sepeda motor ada sekitar 30
an lebih motor. Yang tak kalah serunya lagi, salah seorang teman yang jadi
pemandu jalan yang mengibarkan bendera Latenri Ruwa. Saya teringat, di daerah
Makassar jika ada orang yang meninggal, pelayat ikut mengantar dan
beramai-ramai sambil membawa bendera dan jadi penguasa jalan yang di iringi
dengan bunyi ambulance.Karena ada sekitar 30 an motor teman-teman yang
bergabung pulkam barengan Latenri Ruwa membuat mobil susah melambung. Indahnya
pulkam barengan dengan kalian teman-teman Latenri Ruwa. Kembali berhenti
sejenak di Warung Mandiri Camba sambil mengisi perut yang sudah mulai terasa
kosong dan tenggorokan terasa kering. Setelah beberapa jam kemudian istirahat
di Warung Mandiri Camba, perjalanan diteruskan kembali.Perjalanan diteruskan
usai Maghrib. Sejam perjalanan telah berlalu, perjalanan sudah melintasi
perbatasan Maros, Mallawa dengan Bone. Tak terasa, sebentar lagi akan sampai.
Ketika sesampainya di Segitiga, Tana Batu. Berhenti sejenak untuk saling
menyapa dengan teman-teman yang berada di Palattae, Bone Selatan dan
Teman-teman terus ke arah Bone Barat hingga Bone Kota. Perjalan pun
dilanjutkan. Dari Sini sudah ada yang sampai ditempatnya di Kampung baru,
kemudian di susul di Tompo Sampi. Kemudian di Lajang-lajang. Ketika sudah
berada di Maccope, singgah di pertamina mengisi bensin. Di Maccope, salah
seorang teman sudah sampai juga di rumahnya. Kemudian di susul dengan saya, di
Amanrang. Selebihnya teman-teman yang lain masih dalam perjalan. Semoga sampai
di tempat tujuan dengan selamat dan hati-hati dalam berkendara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar