Senin, 23 Desember 2013

Laporan Anatomi & Fisologi Ternak

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
ANATOMI & FISIOLOGI TERNAK
      PET-





Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Melulusi Mata Kuliah  
Anatomidan Fisiologi Ternak (Pet-    ) Pada Jurusan  
Ilmu Peternakan Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

Oleh: 
ARDIANSYAH
         60700112049


JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi berasal dari bahasa Yunani, Anatem yang berarti membuka dengan jalan mengiris atau menguraiakan. Artian ilmiahnya anatomi bermakna Ilmu Urai yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh makhluk hidup. Sehingga anatomi ternak adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh hewn piaraan (Tim Dosen, 2013).
Histologi berasal dari kata Histon, yang artinya kumpulan beberapa sel yang mempunyai satu atau lebih kekhususan fungsi yang membentuk jaringan. JadiHistologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan tubuh.Beberapa spesies hewan adalah pemakan tumbuh-tumbuhan dan untuk makanannya tergantung keseluruhannya dari tumbuh-tumbuhan.Hewan-hewan tersebut dinamakan herbivora, seperti halnya dengan kambing (Frandson, 1992).
Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kerangka (Skeleton).Osteologi berasal dari kata Os dari bahasa latin dan Osteon dari bahasa yunani yang artinya adalah tulang. Tulang merupakan bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai tumbuh dan berkembang sejak masa embrional. Sistem tulang merupakan salah satu hasil perkembangan dari sel-sel Mesoderm pola bangunan tubuh suatu individu ditentukan oleh kerangka yang disusun dari puluhan atau ratusan tulang (Erna, 2013).

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya praktikum adalah sebagai berikut yaitu untuk mengetahui dan memahami seksama sistem rangka pada Vertebrataserta fungsi-fungsinya,untuk mengetahui letak otot pada hewan ternak secara Anatomi,untuk mengetahui bagian dari sistem dan untuk mengetahui bentuk dan letak dari tulang-tulang atau sistem rangka ternak.
C. Manfaat
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah mahasiswa mengikuti Anatomi dan Histologi hewan secara nyata dan mengamati kerangka dan otot pada ternak kambing.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Kerangka (Oestologi)
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipeEksternal, Internal, dan basis cairan (rangkaHidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang (Nanda, 2013).
Oestologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kerangka (Skeleton).Oestologi bersal dari kata Os dari bahasa latin dan Osteon dari bahsa Yunani  yang artinya adalah Tulang. Tulang merupakan materi yang keras dan kaku yang membentuk rangka pada hewan maupun manusia. Susunan tulang yang membentuk rangka keras dinamakan Skeleton (Tim Dosen, 2013).
Skeleton termasuk tulang, rawan, gigi dan sendi. Rangka struktur yang keras biasanya terdiri dari tulang dan rawan. Struktur ini menyokong dan melindungi tisu-tisu yang lembut. Tulang dibentuk terutamanya melalui Intramembranous ossification yang mana tulang leper terbentuk atau melalui Endochondra formation seperti pembentukan tulang panjang. Tulang terdiri dari pada sel-sel dalam matrik interselular dipanggil osteoid. Tulang terdiri daripada 1/3 bahan organik dan 2/3 bahan tak organik (Kusnadi, 2002).

Menurut Anonim (2013), yang menyatakan bahwa fungsiSkeleton pada suatu individu (Endoskeleton) adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai penunjang tubuh.
  1. Untuk memberi bentuk pada hewan
  2. Sebagai tempat melekatnya urat daging (otot).
  3. Untuk melindungi (proteksi) organ-organ tubuh yang lunak dan mudah rusak, misal organ Visceral, otak dll.
  4. Sebagai cadangan unsur-unsur kimia penyusun tubuh
  5. Sebagai alat gerak pasip, dalam hal ini akan bekerjasama dengan otot-tot yang bertaut padanya.
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada permukaan sambungan-sambungan dan pada bagian tertentu. Disamping tulang rawan terdapat tulang membran dan kadang-kadang terdapat tendon yang berisi sel-sel tulang yang terkena sebagai Assmoidus. Sebagai contoh yang terkenal adalah patelia (tulang tempurung lutut) dan Kemin (tulang mata kaki). Tulang tempurung kepala cukup keras dan merupakan suatu kotak yang tersusun atas bagian tulang yang bersenyawa pada bagian Sutura. Bagian Fasial terdapat Nostril di sebelah Dorsal dan sepasang Orbitasebagai tempat biji mata dan di sebelah Ventral terdapat Plat dengan tepi tulang rahang atas yang mengandung gigi. Di sebelah luar Orbita terdapat Archus zygomaticus (Frandson, 1992).

Menurut Anonim (2013), yang menyatakan bahwa ditinjau dari fungsi dan letaknya kerangka dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1.      Ossa axialis (Axial skeleton)berfungsi sebagai penunjang utama kerangka poros tubuh yang terdiri atas Cranium (tengkorak), Columna vertebralis, Costae dan Sternum.
2.      Ossa Apendicularis (Appendicular skeleton)merupakan kerangka tambahan terdiri atas tulang-tulang anggota gerak (kaki depan dan belakang /Extremitas cranialis et caudalis).
3.      Ossa visceralis (Visceral skeleton)tulang-tulang jerohan yang terdiri dari beberapa tulang khusus yang tumbuh pada alat Visceral dan hanya terdapat pada hewan-hewan tertentu misalnya Os cordis pada jantung sapi tua,0s penis pada penis anjing dan kucing Os glandis pada kucing.
Columna vertebralis merupakan bagian dari Skeleton axial yang melindungi Corda spinalis. Pada kebanyakan Cordata, tersusun oleh struktur Skeletal bersegmen yaitu Vertebrae dan merupakan kesatuan antara Spinalis dan Columna. Perluasan dasar tulang-tulang tengkorak ke arah Posterior sampai ke arah ekor. Columna vertebralis mempunyai (memberikan bentuk) yang keras atau kaku pada tubuh, selanjutnya sebagai tempat pelekatan secara langsung maupun tidak langsung pada otot (Edipermadi, 2013).

Menurut Anonim (2013), yang menyatakan bahwa pada dasarnya kerangka tubuh hewan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1.   Ossa cranii, dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a.Bagian tengkorakOs ocipitale(tulang kepala belakang),Os sphenoidale
(tulang baji), Os othmoidale (tulang rapis), Os parietale(tulang ubun-
ubun), Os frontale (tulang dahi) dan Os temporale (tulang pelipis).
b.  Parssplanehno craniiOs morale (tulang pipi), Os lacrimale (tulang air
mata), Os nasale (tulang hidung), Os premaxillare (tulang rahang atas
muka), Os maxillare (tulang rahang atas), Os mandibulare (tulang
rahang bawah).
2.   Columna vertebralis (susunan tulang belakang), yang terdiri dari :
a.  Vertebrae cervicalis (ruas tulang leher)
b.  Vertebrae thoracales (ruas tulang punggung)
c.   Vertebrae lumbales (ruas tulang pinggang)
d.  Vertebrae sacrales (ruas tulang kemudi)
e.   Vertebrae coccygeales (ruas tulang ekor)
3.   Ossa castae (tulang-tulang rusuk), turut membentuk dinding sebelah
lateral dari ruang dada. Terdapat berpasangan kiri dan kanan. Jumlahnya
sebanyak ruas tulang punggung; pemamahbiak 13 pasang, kuda 18
pasang, babi 14-15 pasang dan Carnivora 13 pasang.
4.   Ossasternum (tulang dada), meliputi :
a.   Manubrium sterni
b.   Processus xiphoideus
c.   Carpus sterni
d.  Crista sterni
5.   Ossaekstremitas, dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a.   Ossaekstremitasthoracalis (tulang kaki muka) diantaranya : Os
scapula, Os humerus, Os radius, Os ulna, Ossa carpi, Ossa
metacarpalia, Digit (Os phalanx).
b.   Ossa ekstremitas pelvinae (tulang kaki belakang), diantaranya Os
coxae, Os femur, Os tibia, Os fibula, Ossa tarsi, Ossa metatarsalia,  
     Digit (Os phalanx).
B. SistemPerototan Ternak (Histology)
Sistem otot adalah suatu jalinan jaringan otot yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan dengan yang lainnya. Otot merupakan sebuah jaringanKonektif dalam tubuh yang tugas utamanya berkontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh dan substansi dalam tubuh. Hampir semua gerakan oleh tubuh makhluk Vertebrata hasil dari otot yang berkontraksi. Otot memberi dukungan kepada tubuh dan membantu mempertahankan postur tubuh melawan gaya gravitasi. Bahkan ketika tubuh memerlukanistirahatserat-serat otot yang berkontraksi untuk mempertahankan otot (Soeparno, 2009).
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek (Anonim, 2013).
Otot jantung merupakan otot yang membangun jantung. Otot jantung juga merupakan otot yang tidak dapat diperintah, kontraksinya tidak tergantung pada faktor luar (Ekstrinsik). Otot jantung terdiri dari tiga bentuk otot, yaitu otot Atrial, otot Ventricular, dan serabut otot Purkinje. Bentuk otot atrial dan otot vetrikular kontraksinya sama seperti otot Skeleton karena mengandung Syncytium. Sedangkan serabut otot Purkinje kontraksinya sangat lemah karena hanya mengandung sedikit Elemen kontraktil. Kontraksi otot jantung adalah ritmik dan terus menerus, karena jantung mempunyaiCentrum otomasi. Ciri-ciri otot jantung adalah adanya cakram Intercalated (Intercalated disk) yang berfungsinya sebagai penyusun organ jantung (Edipermadi, 2012).
Otot lurik atau otot rangka membentuk daging pada binatang. Dalam keadaan segar berwarna merah muda, sebagian disebabkan pigmen di dalam serat-serat ototnya dan sebagian lagi disebabkan kayanya jaringan itu akan pembuluh-pembuluh darah, tetapi ada variasi warnanya dikenal otot  merah dan otot putih. Tiap serat atau sel otot berbentuk silindris panjang dan berinti banyak. Ujung-ujungnya meruncing atau agak membulat pada perbatasan otot dan tendon. Otot rangka berkontraksi lebih cepat daripada otot polos. Tiap serabut otot diselaputi oleh jaringan pengikat yang disebut Endomisium. Beberapa serabut otot bergabung membentuk berkas otot atau fasikulus, yang diselaputi oleh jaringan pengikat Pirimisium. Beberapa berkas otot bergabung membentuk gumpal otot, yang diselaputi oleh jaringan pengikat Epimisium. Dalam selaput otot terdapat serabut kolagen, serabut elastis fibroblas dan pembuluh darah (Anonim, 2013).
Jaringan otot rangka memgandung sel-sel otot rangka yang berbentuk silinder. Sel-sel otot rangka tidak dapat membelah, akan tetapi terdapat sel-sel mesenkim jaringan otot yang mampu membentuk serabut otot di dalam tubuh. Sel-sel tersebut dinamakan sel satelit. Dengan adanya sel ini, jaringan otot rangka mampu memperbaiki kerusakan pada bagian yang mengalami luka (Kusnadi, 2002).
Otot rangka merupakan otot yang membangun sebagian besar tubuh. Serabut otot pada penampang memanjangnya tampak sebagai pita-pita panjang yang tersusun sejajar satu sama lainnya. Intinya berbentuk lonjong, jumlahnya banyak dan terdapat di tepi serabut tepat di bawah Sarkolema.Miofibri serabut otot rangka mengandung keping-keping gelap dan terang secara berurutan dan pada tiap Myofibril letaknya pada ketinggian yang sama. Diantara serabut-serabut otot terdapat jaringan ikat kendur yang disebut Endomisium. Ciri-ciri dari otot rangka yaitu selnya berbentuk serabut, inti terletak di bawah permukaan sel dengan arah aksis panjang serabut-serabut otot, membran sel otot disebut Sarkolema, lapisan permukaannya menyatu membentuk tendon dan dipersarafi oleh satu ujung syaraf terletak pada bagian tengah serat (Anonim, 2013).

Inti otot polos memiliki ujung tumpul dan mengambil warna sedikit pucat, sedangkan fibroblast intinya agak runcing dan mengambil warna lebih kuat. Pada organ tubuh lazimnya berkelompok membentuk lamina Muskularis (lambung, usus dan uterus), Tunika media (pembuluh darah), Muskularis mukosa (usus), tetapi dapat pula soliter (sendiri) misalnya pada villi usus halus, stroma kelenjar kelamin jantan (Anonim, 2013).
Otot polos adalah otot yang membangun organ yang tidak dapat di kontrol misalnya saluran pencernaan. Otot polos juga ditemukan di dalam pembuluh darah usus dan organ lain yang tidak berada di bawah perintah otak. Otot polos tampak tersusun dalam dua lapisan, lapisan dalam sel otot polosnya tersusun melingkar dan lapisan sebelah luar sel otot polosnya tersusun memanjang dan berinti sel. Ciri-ciri otot polos sel-sel berbentuk Spidal, inti di tengah, serabut-serabut Retikuler transversal menghubungkan sel-sel otot berdekatan dan membentuk suatu kelompok sehingga menjadi unit-unit fungsional. Fungsi otot polos yaitu mengontrol segala aktivitas motor (gerak) alat dalam (Visceral) dan mengelola tekan darah di seluruh tubuh (Lesty, 2013).
Hubungan antar otot polos ditunjang oleh endomisium (Endomisium), yang  mengandung  serabut kolagen dan retikuler yang cukup halus dan jarang terdapat sel-sel jaringan ikat di dalamnya. Dengan  pewarnaan khusus misalnya  PAS serabut retikuler tampak jelas, bahkan membungkus/mengitari otot polos. Hubungan antar otot polos dengan penyatuan selaput luar disebut Nexus, melalui hubungan inilah impuls dapat berpindah dengan cepat  (Anonim, 2013).
Sel-sel khusus jaringan otot memiliki bangun khusus yang dikaitkan dengan aktivitas kontraksi. Bentuknya memanjang membentuk serabut. Berdasarkan bentuk serta bangunnya, sel otot disebut serabut otot. Tetapi serabut otot tentu berbeda dengan serabut jaringan ikat karena serabut jaringan ikat bersifat Ekstraseluler. Serabut otot tersusun dalam berkas, sumbunya paralel dengan arah kontraksi. Dalam serabut otot banyak terdapat Fibroprotein dalam Sarkoplasma yang mudah menyerap zat warna untuk sitoplasma. Terdapat  tiga  jenis  otot yaitu otot  polos yang  merupakan bagian kontraktil dinding alat jeroan, otot Skeleton (otot rangka) yang melekat pada tubuh, berorigo dan berinsersio  pada bungkul tulang dan otot jantung yang merupakan dinding  jantung. Dengan gambaran mikroskopik, pada sayatan memanjang otot kerangka dan otot jantung pada miofibrilnya terdapat garis-garis melintang yang khas sedangkan pada otot polos tidak (Dellman 1989).
Otot polos dan otot jantung mendapat inervasi dari susunan saraf otonom, karena aktivitasnya bersifatInvolunterdan sering disebut sebagai otot tidak sadar. Sedangkan otot kerangka mendapat inervasi dari susunan saraf pusat (Serebrospinal), aktivitasnya bersifat Volunterdisebut otot sadar. Satuan atau serabut otot polos umumnya disebut selkarena memenuhi kriteria sel. Bentuknya seperti kincir (Spindle-Shaped) dengan ujung runcing atau bercabang. Ukurannya bervariasi, ukuran terbesar pada uterus pada masa pregnansi 12x600 µm, dan yang terkecil ditemukan pada arteri-arteri kecil 1x10 µm. Intinya 1  dan berbentuk lonjong dengan ujung tumpul. Pada otot polos yang sedang berkontraksi bentuk inti sering bergelombang Secara mikroskopis inti otot polos agak sulit dibedakan dengan Fibroblasttapi bila diperhatikan dengan teliti keduanya jelas berbeda (Genneser, 1994).
Daging tersusun atas serabut-srabut otot yang sejajar dan terikat bersama-sama oleh suatu jaringan ikat. Susunan daging dari serabut otot, bagian luar otot terbungkus oleh membrane transparan yang disebut epimisium. Lapisan Epimisium ini terdiri dari jaringan ikat yang berupa serabut-serabut kalogen dan elastin (Anonim, 2013).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.    Waktu Dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/tanggal          : Sabtu, 14 Desember 2013
Pukul                      : 11.00 Wita
Tempat          : Laboratorium Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi  Universitas Islam Negeri Alauddin, Samata- Gowa.
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah peralatan bedah, ember dan nampan.
2.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah yaitu satu ekor ternak kambing, air bersih, label dan larutan HCl.
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan seekor kambing yang telah disembelih terlebih dahulu dan
 dikuliti
2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari Dosen/asisten
mengenai  nama-nama otot pada ternak kambing.
3. Mengetahui nama-nama otot ternak dengan dapat menyebutkan satu
persatu otot yang ditunjukkan.
4. Memberikan label pada setiap otot ternak kambing.
5. Menggambar/mengambil foto dari setiap yang telah diberi label.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.      Sistem Kerangka Ternak (Oesteology)
  Sumber: Gambar sistem kerangka ternak kambing (Anonim, 2013).




2.   Sistem Perototan Ternak (Histology)
a. Gambar Asli
 









Sumber:Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi 
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
b. Gambar Literatur







Sumber: Gambar sistem perototan ternak (Anonim, 2013).
Keterangan:
1. Plexus barcialis                           
2. M. latissimus dorsi                      
3. Membri toracici                           
4. M. trapezius/pars cervicalis         
5. M. Rhomboideus thoracis
6. M. Serratus ventralis thoracis
7. M. Serratus ventralis caudalis
8. M. Retcactor costae
9. M. Latissimus dorsi
10.  Fascia M. obliauss externus abdominis
11.  M. oblignus externus abdominis
12.  M. pectoralis profundus
13.  M. scalenus dorsalis
14.  Mm. pectorals superficiales/M. Pectoralis transverses

B.  Pembahasan
Didalam tubuh hewan termasuk kambing terdapat lebih dari 600 otot berbeda dalam hal bentuk, ukuran dan aktivitasnya. Otot juga berbeda dalam hubunganya dengan tulang, tulang rawan atau Ligamentum dalam hal kandungan darah, saraf dan dalam hal hubunganmya dengan jaringan-jaringan lain.
Otot hewan berubah menjadi daging setelah pemotongan karena fungsi fisiologisnya telah terhenti. Otot merupakan komponen utama penyusun daging. Daging juga tersusun oleh jaringan ikat, epitelial, jaringan saraf, pembuluh darah dan lemak, jadi daging tidak sama dengan otot.
Beberapa jenis otot pada heawan termasuk kambing, antara lain adalahOtot Trapezius merupakan otot pipih berbentuk segitiga yang mempunyai Origo pada garis tengah Dorsal dari kepala sampai ke belakang di daerah Vertebrae lumbar dan insersionya terutama pada Spina skapula. Otot Trapezius secara keseluruhan juga mendukung melekatnya scapula pada tubuh.
OtotSerratus ventralis merupakan otot yang paling besar dan otot utama yang menghubungkan alat gerak bagian depan dengan tubuh. Ukuran otot ini besar dan bentuknya seperti kipas.
OtotLattisimusdorsi merupakan otot yang berbentuk segitiga lebar, mempunyai origo pada Prosessus spinosa vertebratorasik dan Lumbar dengan perantaraan Aponeurosis. Otot ini juga berperan untuk menarik kaki depan ke arah belakang atau jika kaki itu tetap, maka badan itu akan ke depan atau maju.OtotLongissimus. Otot ini dapat dibagi menjadi beberapa segmen tergantung pada lokasi, yaitu di daerah Lumbar yang disebut Longissimus lumborum, pada daerah thoraks disebut Longissimus thoracis, pada daerah Serviks disebut Longissimus cervicis, Longissimus capitis danLongissimus atlantis.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Toras (2012) yang menyatakan bahwa Apabila otot terletak disisi yang berlawanan, maka otot tersebut akan berfungsi sebagai Ekstensor. Otot Biseps brakii, yang terdapat pada Ekstremitas Anterior, berperan dalam pembengkakan siku kearah depan. otot Trisep brakil (biasanya hanya disebut Triseps) yang terletak di belakang siku, mempunyai Origo pada Scapula dan Humerus serta Insersio pada Ulna, jadi Trisep merupakan Ekstensor pada siku.
Otot-otot yang cenderung menarik Ekstremitas ke arah bidang Median, diklasifikasikan sebagai otot Aduktor.Sedangkan otot yang menggerakkan Ekstrenitas cenderung menjauhi bidang Median diklasifikasikan sebagai otot Abduktor.Otot  Gastroknemius(otot besar pada betis) merupakan Otot Fleksoruntuk persendian lutut dan Ekstensor bagi persendian hock.
Namun, masih banyak otot utama pada ternak kambing yang belum di ketahui seperti Otot Vastus lateralis, Otot Tensor facia lata, Otot Gluteus medius, dan Otot Infrapinatusyang belum dijelaskan karena mengingat keterbatasan waktu yang di miliki.


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah bahwa kerangka kambing terdiri dari Nasal, Mandible, Maxilla, Macrima, Coronoid process, Occipital, Atlas, Axis, Scapula, Sternum, Humerus, Stifle join, Olecanon processus, Radius, Ulna, Carpus, Metacarpus, Phalanges, Digiti, Cartilage Spinous process, Spinous process, Sterna, Asternal, Lumbar, Transverse process, Illium, Ischium, Pubis, Femur, Fatella, Tibia, Tarsusmetatarsus, Sacral danCocygeal vertebrae.
Perototan kambing terdiri dariseperempat bagian depan dan seperempat bagian belakang. Seperempat bagian depan terdiri dari Transverse process of cervical vertebrae, Infranspinatus, Suprapinatus, Logissimus dorsi, Triceps brachii, Pectoralis, Lattissimus dorsi, Serratus ventralis, Extensor carpii radialis, Flexor carpii radialis dan Flexor carpii ulnalis. Seperempat bagian belakang  terdiri dari Gluteus medius, Flank, Tensor vascialata, Vactus lateralis, Semitendinosus, Semimembranosus, Biceps femoris, Triceps femoris, Gastrocnemius, Tendoarciles dan Lateral.




B.Saran
Adapun saran yang praktikan sampaikan kepada pembaca adalah semoga dengan adanya laporan ini pembaca dapat mengetahui dengan saksama sistem kerangka (Osteologi) pada vertebrataserta fungsi-fungsinya dan mengetahui lebih dalam letak otot pada hewan ternak tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Anatomi dan Fisiologi Ternak.http:// laporanku ahmadmujahidin6133.blogspot.com/2012/06/anatomi-dan-fisiologi-ternak-sistem.html.Diakses pada tanggal 15Desember 2013.

Delman,  HD.  1989.  Buku Teks  Histology  Veteriner 1. EGC: Jakarta.
Ernawati, Djaya. 2013. Sistem Otot Pada Hewan. http://renaex. blogspot. com
/2011/10/sistem-otot-pada-hewan.html. Diakses pada tanggal 14
            Desember 2013.

Edi, Permadi. 2013. Makalah Anatomi Histologi. http:// edypermadi.wordpress. com/2012/06/15/makalah-anatomi-histologi/. Diakses pada tanggal 12 Januari 2013.

Frandson, R.d. 1992. Anatomi danFisiologi Ternak.Gadjah Mada, university
press: Jakarta.

                  Genneser,   F. 1994.   Buku  Teks Histology Jilid 1.  Binapura  aksara:Jakarta.

Lesty, Adinisa. 2013. Jaringan Otot Pada Hewan. http://lestyadinisa.blogspot. com/2011/10/jaringan-otot-pada-hewan.html. Diakses pada tanggal  14Desember 2013.

Nanda, Fafet. 2013.  Anatomi dan Fisiologi Ternak. http://nandafapet.blogspot. com/2012/02/anatomi-dan-fisiologi-ternak-nursholeh.html. Diakses pada  14 Desember 2013.

Soeparn, 2009.Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Pres: Yogyakarta.

                  Kusnadi, 2002.Biologi.Piranti Darma Kalokatama: Jakarta.

                  Tim dosen, 2013. Penuntun Anatomi dan Fisiologi Ternak.Jurusan Ilmu
                               PeternakanFakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
                               Alauddin Makassar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar