Senin, 23 Desember 2013

Laporan Non Ruminansia



DYGESTI SYSTEM NON RUMINANSIA
(Kuda, Kelinci dan Unggas)



Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Melulusi Mata Kuliah Ilmu
Ternak Ruminansia dan Non Ruminansia (Pet-2317) Pada Jurusan
Ilmu Peternakan Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar

Oleh:

                                                         ARDIANSYAH
60700112049


JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013


 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan diabsorbsi atau diserap oleh dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak berguna sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan untuk diabsorbsi melalui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim tertentu dalam saluran pencernaan (Blakely, 1991).
Pencernaan adalah rangkaian proses perubahan fisik dan kimia yang dialami bahan makanan selama berada di dalam alat pencernaan. Saluran pencernaan memberi tubuh persediaan air, elektrolit dan makanan yang terus-menerus.Hal tersebut dapat dicapai melalui pergerakan makanan melalui saluran pencernaan, sekresi getah pencernaan, absorbsi hasil pencernaan, air dan elektrolit, sirkulasi darah melalui organ-organ gastrointestinal untuk membawa zat-zat yang diabsorbsi dan pengaturan semua fungsi gastrointestinal oleh saraf dan hormonal (Anonim, 2013).
Semua makhluk hidup memerlukan makanan untuk kelangsungan kehidupannya.Makanan ini diperlukan untuk memberi energi yang diperlukan memelihara tetap hidup dan untuk mempertahankan proses-proses tubuh seperti kontraksi otot dan lain-lain.Sebagai bahan untuk membangun dan mempertahankan sel dan metabolisme, untuk pertumbuhan dan reproduksi, kebutuhan senyawa spesifik untuk pertahanan diri(Parakassi, 1986).
Hewan seperti kuda, kelinci dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu(Tim Dosen, 2011).
Adapun yang mendasari dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui identifikasi sisten pencernaan ternank non ruminansia seperti kuda, kelinci, merpati dan ayam dan fungsinya masing-masing sehingga dilakukanlah praktikum.
B.     Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah agar dapat  mengidentifikasikan sistem pencernaan non ruminansia (kuda, kelinci, merpati dan ayam) dan menjelaskan fungsinya.
C. Kegunaan
Adapun kegunaan praktikum ini adalah untuk membantu mahasiswa(i) memahami sistem pencernaan ternak  nonruminansia serta membedakan kelompok sistem pencernaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
              
A.    Gambaran Umum Ternak Kuda
Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus.Hewan ini telah lama merupakan salah satu hewan peliharaan yang penting secara ekonomis dan historis dan telah memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan tahun(Anonim, 2013).
Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda atau bajak.Pada beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai sumber makanan.Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM, bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi sejak 2000 SM(Smith, 1988).
Kuda merupakan ternak non ruminansia.Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan enzimatik terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pencernaan fermentatif.Kuda merupakan kelompok ternak non ruminansia atau biasa dikenal dengan istilah monogastrik karena hanya berlambung sederhana yang hanya memiliki 1 lambung. Kuda memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hijauan dalam jumlah yang cukup dengan proses fermentatifdi bagian caecum. Saluran pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran kapasitas saluran pencernaan bagian belakang lebih besar dibandingkan bagian depan. Alat pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan penerimaan, pencernaan bahan pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau metabolisme(Kamal, 1982).
Ternak merupakan makhluk ciptaan Allah SWT, yang akan dimanfaatkan daging, susudan tenaganya yang dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 820 yang berbunyi:
ÙˆَٱلْØ®َÙŠْÙ„َ Ùˆَٱلْبِغَالَ ÙˆَٱلْØ­َÙ…ِيرَ Ù„ِتَرْÙƒَبُوهَا ÙˆَزِينَØ©ًۭ ۚ ÙˆَÙŠَØ®ْÙ„ُÙ‚ُ Ù…َالَا تَعْÙ„َÙ…ُونَ
Terjemahnya:
Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. Bagal yaitu peranakan kuda dengan keledai. (Q.S Al-Maidah:820).

Pada ayat tersebut dijelaskan mengenai fungsi kuda dan bagaimana ternak kuda sangat bermanfaat bagi manusia dimana dimanfaatkan dalam berbagai hal misalnya sebagai bahan makanan bagi sebagian daerah, sebagai alat transportasi dan sebagai lambing suatu daerah.
B.     Sistem Pencernaan Ternak Kuda
Kuda memegang makanan mereka di bagian belakang mulut sebelum ditelan, dicampur dengan air liur kemudian didorong ke kerongkongan oleh kontraksi otot yang kuat. Idealnya ada air liur yang cukup untuk membantu makanan turun, tapi pemakan serakah yang tidak mengunyah makanan dengan benar dan belum cukup dicampur dengan air liur kemudian dibawah ke atas, maka makanan bisa tersedak. Sistem pencernaan kuda(Frandson, 1992).


Mulut merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan yang mempunyai tiga fungsi yaitu mengambil pakan, pengunyahan secara mekanik dan pembasahan pakan dengan saliva.Di dalam rongga mulut terdapat organ pelengkap yaitu lidah, gigidan saliva.Lidah merupakan alat pencernaan mekanik. Kuda dapat menyeleksi pakan yang dimakan dikarenakan adanya bungkul-bungkul pengecap pada lidah dan terbanyak terdapat di daerah dorsum lidah dibandingkan bagian lain dengan cara merasakan pakan yang dimakan(Anonim, 2013).
Gigi adalah organ pelengkap yang secara mekanik relatif  kuat untuk memulai proses pencernaan. Gigi juga digunakan untuk menentukan umur umur dengan melihat  penyembulan (erupsi), pergantian sementara, bentuk dan dan derajat keausan gigi. Saliva kuda mengandung elektrolit utama yaitu Na+, K+, Ca2+, Cl-, HCO2-, HPO4- serta tidak atau sedikit sekali mengandung amilase. Saliva dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar yaitu kelenjar parotis, kelenjar mandibularis dan kelenjar sublingualis.Saliva berfungsi sebagai pelicin dalam mengunyah dan menelan pakan dengan adanya mucin, mengatur temperatur rongga mulut, pelindung mukosa mulut dan detoksikasi(Kamal,  1992).
Pharynx adalah penyambung rongga mulut dan esophagus.Esophgagus mempunyai panjang kira-kira 50-60 inchi.Pada pharynx dan esofagus tidak terjadi pencernaan yang berarti(Anonim, 2013).
Makanan kemudian diteruskan ke lambung kuda. Tidak seperti ternak ruminansia yang memiliki empat lambung, kuda hanya memiliki 1 lambung. Kuda  memilikilambung yang kecil yang berfungsi baik jika tidak pernah penuh. Sebuah lambung yang penuh mungkin akan memuaskan bagi manusia, tetapi sangat tidak nyamandan bahkan berbahaya bagi kuda, karena katup ke lambung hanya membuka dengan satu cara, kuda tidak bisa muntah. Jika ada sesuatu yang dimakan yang mengganggu sistem pencernaan maka hanya ada satu arah itu bisa pergi(Tillman,1991).
Lambung kuda relatif lebih kecil dibandingkan ternak lain terutama ternak ruminansia. Kapasitas lambung kuda antara 8-15 liter atau hanya 9% dari total kapasitas saluran pencernaan. Proses pencernaan yang terjadi di daerah lambung tidak semurni dikarenakan aktivitas mikroorganisme sangat terbatas dimana populasi bakteri relatif rendah, waktu tinggal pakan di lambung hanya sebentar sekitar 30 menitdan hasil proses fermentatif adalah asam laktat bukan VFA (Volatyl Fatty Acid) (Fradson, 1992).
Usus kecil merupakan tempat utamauntuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak serta tempat absorbsi vitamin dan mineral.Kapasitas usus kecil adalah 30% dari seluruh kapasitas saluran pencernaan kuda.Usus kecil terdiri dari tiga bagian yaituduodenum, jejenum dan ileum. Proses pencernaan di usus kecil adalah proses pencernaan enzimatik. Beberapa enzim tersebut adalah peptidase, dipeptidase, amylase dan lipase(Frandson, 1992).
Menurut (Kamal, 1982) yang menyatakan bahwa usus besar terdiri dari sekum, kolon dan rektum. Sekum dan kolon memiliki kapasitas 60% dari keseluruhan saluran pencernaan yang mempunyai fungsi yaitu sebagai berikut:

1.      Tempat fermentasi dengan hasil berupa VFA (Volatyl Fatty Acid)
2.      Sintesa asam amino dan Vit B & K.
3.      Tempat utama mencerna NDF (Neutral Detergen Fiber)
4.      Asam laktat dari lambung dengan adanya veilonella gazagonesakan diubah menjadi VFA(Volatyl Fatty Acid).
Produksi dan proses pencernaan fermentatif di usus besar tidak semuanya dapat dimanfaatkan karena posisi dibelakang setelah usus halus kecil, sehigga hanya sekitar 25% hasil fermentatif di usus besar yang dapat diserap kembali ke usus kecil atau dimanfaatkan oleh tubuh. Rektum merupakan tempat utama penyerapan air kembali, proses pencernaan dari mulut sampai terbuang sebagai feses dari 95% pakan yang dikonsumsi membutuhkan waktu 65-75 jam(Parakkasi, 1986).
C.    Gambaran Umum Ternak Kelinci
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi.Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa.Pada perkembangannya tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordolagomorpha.Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci".Hal ini telah  menunjukkan bahwa masyarakat nusantara mulai mengenali kelinci saat masa kolonial,padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci Sumatera
 (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972(Tim Dosen, 2011).
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan.Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan.Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu (Tim Dosen, 2011).
Kelinci di Indonesia, khususnya pulau Jawa,banyak diternakkan secara komersial oleh para peternak kelinci di Lembang, dimana kelinci hias menjadi primadona para peternak. Sisa kelinci yang tidak termasuk kategori hiasakan mereka jual sebagai kelinci pedaging, dimana Lembang juga merupakan konsumen daging kelinci yang cukup besar dengan mengedepankan sate kelinci sebagai komoditas utama. Selain di Lembang, sate kelinci dapat pula dijumpai di daerah Sumedang(Anonim, 2013).
D.    Sistem Pencernaan Ternak Kelinci
Kelinci termasuk pseudoruminant yaitu herbivora yang tidak dapat mencerna serat kasar dengan baik.Kelinci memfermentasikan pakan di sekum kurang lebih 50% dari seluruh kapasitas saluran pencernaannya (Fransod, 1992).
Sistem pencernaan kelinci merupakan sistem pencernaan yang sederhana dengan sekum dan usus yang besar.Hal ini memungkinkan kelinci dapat memanfaatkan bahan-bahan hijauan, rumput dan sejenisnya.Bahan-bahan itu dicerna oleh bakteri di saluran pencernaan bagian bawah seperti yang terjadi pada saluran pencernaan kuda. Kelinci jugamempunyai sifat coprophagysama seperti kambing yaitu memakan feses yang sudah dikeluarkan. Feses ini berwarna hijau muda dan lembek, hal ini terjadi karena konstruksi saluran pencernaannnya sehingga memungkinkan kelinci untuk memanfaatkan secara penuh pencernaan bakteri di saluran bagian bawah atau yaitu mengkonversi protein asal hijauan menjadi protein bakteri yang berkualitas tinggi, mensintesis vitamin B dan memecah selulose atau serat menjadi energi yang berguna(Blakely, 1991).
Urutan sistem pencernaankelinci dimulai dari mulut, dimana dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik yaitu dengan jalan mastikasi bertujuan untuk memecah pakan agar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mencampurnya dengan saliva yang mengandung enzim amilase yang mengubah pati menjadi maltosa agar mudah ditelan(Kamal, 1982).
Esophagus merupakan lanjutan dari pharinx dan masuk ke dalam cavum abdominale dan bermuara pada bagian ventriculus.  Lambung kelinci disebut juga ventriculus yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal (kardia), bagian tengah (fundus) dan bagian akhir (pilorus).Ventrikulus berfungsi sebagai tempat penyimpanan pakan dan tempat terjadinya proses pencernaan dimana dinding lambung mensekresikan getah lambung yang terdiri dari air, garam anorganik, mucus, HCl, pepsinogen dan faktor intrinsik yang penting untuk efisiensi absorbsi vitamin B12. Keasaman getah lambung bervariasi sesuai dengan macam makanannya. Pada umumnya sekitar 0,1N atau pH lebih kurang dari dua(Melly, 2013).
Usus halus terdiri dari duodenum, jejenum dan illeum.Kelenjar branner menghasilkan getah duodenum dan disekresikan ke dalam duodenum melalui vili-vili dan getah ini bersifat basa.Getah pankreas yang dihasilkan disekresikan ke dalam duodenum melalui ductus pancreaticus.Jejenum merupakan kelanjutan dari duodenum dan illeum di sebelah caudal ventriculus dan berfungsi sebagai tempat absorbsi makanan(Happyfafet, 2013).
Sekum pada kelinci berbentuk seperti kantung berwarna hijau tua keabu-abuan.Dalam sekum makanan disimpan dalam waktu sementara.Pencernaan selulosa dilakukan oleh bakteri yang menghasilkan asam asetat, propionat dan butirat.  Kolon berjalan ke arah caudal diagonal menyilang sekum di sini terdapat ascenden dan colon transverasum, colon descenden dan colon sigmoideum yang belum jelas.Rektum merupakan kelanjutan dari kolon dan membentuk feces dan rektum berakhir sebagai anus(Frandson, 1992).
E. Gambaran Umum Merpati
Tractus digestivus terdiri atas cavum oris, di dalamnya terdapat lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk. Sebagai lanjutannya adalah pharynx yang pendek, kemudian oesophagus yang panjang dan pada beberapa burung terjadi perluasan yang disebut ‘crop’, sebagai tempat penimbunan bahan makanan sementara dan perlunakan. Dari crop masuk ke dalam proventiculus dan ventriculus yang sering disebut gizzard, proventiculus menghasilkan cairan lambung, sedang ventriculus berdinding tebal berlapis jaringan ephitel yang keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi. Di dalam gizzard sering terdapat batu kerikil yang berfungsi membantu penggilingan bahan makanan. Oleh karena itu beberapa jenis burung sengaja menelan batu kerikil, sebagai pengganti tugas gigi yang tidak dimiliki oleh burung. Dari lambung akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian halus dan bagian ahir adalah rektum kemudian kloaka dan terahir adalah anus. Pada intestinum terdapat rumbai-rumbai sebagai caecum yang merupakan saluran buntu. Di sebelah dorsalkloaca terdapat suatu bursa fabricii padahewan yang masih muda. Fungsi yang sebenarnya belum diketahui, hanya yang jelas penting untuk determinasi. Hepar sebagai salah satu kelenjar pencernaan relativ besar, bewarna merah coklat dengan beberapa lobi. Pada beberapa aves memiliki vesica fellea sebagai penampung billus (empedu), akan tetapi pada burung merpati tidak memiliki vesica fellea. Glandulae pancreaticus biasanya memiliki tiga saluran yang menyalurkan sekresinya ke dalam intestinum (Anonim, 2013)
F.  Sistem Pencernaan Merpati
Sistem pencernaan pada merpati dibagi menjadi dua, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Aluran pencernaan pada merpati yang kami amati dimulai dari cavum oris, tembolok, kerongkongan, ventrikulus, gizard, intestine dan kemudian ke kloaka. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Merpati tidak mempunyai gigi sehingga proses pencernaan makanan dilakukan secara enzimatis. Di gizard merpati yang kami amati, kami menemukan adanya pasir dan butiran-butiran kaca. Benda-benda tersebut oleh merpati digunakan untuk membantu proses pencernaanya sehingga makanan yang masuk dapat dicerna dengan baik (Melly, 2013).
G. Gambaran Umum Ayam
Sistem pencernaan terdiri dari seluran pencernaan dan organ aksesoris. Saluran pencernaan merupakan organ yang menghubungkan dunia luar dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses metamolik di dalam tubuh.Saluran pencernaan terdiri dari 11 bagian antara lain:Mulut, Esophagus (Kerongkongan), Crop (Tembolok), Proventriculus, Gizzard (Empedal), Duodenum, Usus halus (Small Intestine), Ceca (Usus Buntu), Rektum (Usus Besar), Kloaka dan Vent (Anus). Sementara organ pencernaan tambahan terdiri dari 2 bagian antara lain:Pangkreas dan Hati (Anonim, 2013).
H.  Sistem Pencernaan Ayam
Ayam termasuk golongan non ruminansia karena ayam hanya memiliki satu lambung. Paru-paruayamletaknya menempel pada tulang rusuk bagian atas pada rongga dada. Udara yang dihirup karena ada tekanan akan masuk kedalam kantung udara dan didistribusikan kembali masuk atau keluar dari paru-paru. Distribusi udara karena aktivitas kontraksi otot pendukung pernapasan pada unggas ada dua cara, secara inspirasi dan ekspirasi (Kamal, 1982).
Mulut ayam tidak memiliki lidah, pipidan gigi.Langit-langitnya lunak, tetapi memiliki rahang atas dan bawah yang menulang untuk menutup mulut. Rahang atas melekat pada tulang tengkorak dan yang  bawah bergantung. Langit-langit kertas dibagi oleh celah sempit yang panjang di bagian tengah yang terbuka ke bagian saluran nasal.Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak menjadikan tidak mungkin bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air ke dalam mulut. Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan membiarkannya turun kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi (Anonim, 2013).
Esophagus sering disebut juga kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran ini dari bagian belakang mulut (pharynx) ke proventrikulus.Bagian dalam kerongkongan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasah makanan sehngga makanan menjadi licin.Pada dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur gerakan peristaltic, yaitu gerak meremas-remas makanan yang berbentuk gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke proventrikulus (Frandson, 1992).
Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang di kenal sebagai crop (tembolok).Tembolok berperan sebagai tempat penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan di sini, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang di lanjutkan aktivitasnya di tembolok (Anonim, 2013).
Proventriculus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard (empedal).Kadang-kadang di sebut glandula stomachatau truestomach.Di sini, gastric juice di produksi.Pepsin, suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan hidrocoloric acid di sekresi oleh glandular cell.Oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan di sini.Akan tetapi, sekresi enzim mengalir kedalam gizzard sehingga dapat bekerja di sini (Tilman, 1991).
Gizzard sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot).Lokasinya berada di antara ventrikulus dan bagian atas usus halus.Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang kuat.Mukosa permukaan gizzard sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi.Reruntuhan gizzard tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi.Biasanya, gizzard mengandung material yang bersifat menggiling, seperti grit, karang dan batu kerikil.Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa meterial kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam (Kamal, 1982).
Usus halus merupakan organ utama tmpat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi mempercepat dan mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, proteindan lemak untuk mempermudah proses absorpsi (Anonim, 2013).
Pada ayam dewasa, panjang usus halus sekitar 62 inci atau 1,5 m. Secara anatomis, usus halus di bagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejunumdan ileum.Diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus buntu). Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang sehat, ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam pencernaan.Hanya sedikit air terserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa bakteri (Melly, 2013).
Kloaka sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran pencernaan, saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara.Vent (anus) adalah lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat bervariasi karena di pengaruhi oleh masa produksi atau tidak.Ketika bertelur, ukuran vent lebih besar dari pada tidak berproduksi (Frandson, 1992).
Vent (anus) adalah lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat bervariasi karena di pengaruhi oleh masa produksi atau tidak.Ketika bertelur, ukuran vent lebih besar dari pada tidak berproduksi. Pada ayam memiliki organ tambahan yaitu pankreas dan hati. Organ-organ tertentu berkaitan erat dengan pencernaan sebagai saluran sekresi ke dalam saluran pencernaan.Fungsinya membantu dalam pemprosesan pakan organ tersebut yaitu pangkreas, lever, kantong empedu.Pangkreas terletak di antara duodenal loop pada usus halus.Pangkreas merupakan suatu kelenjer yang berfungsi sebagai kelenjer endokrin maupun sebagai kelenjer eksokrin.Sebagai kelenjer endokrin, pangkreas mensekresikan hormon insulin dan glukagon. Sementara sebagai kelenjer eksokrin, pangkreas mensekrsikan cairan yang diperlukan sebagai proses pencernaan di dalam usus halus, yaitu pencreatic juice.Dihati, Dari perut dan usus halus, sebagian besar pakan yang diserap masuk ke dalam vena portal menuju hati, suatu kelenjar terbesar kedalam tubuh. Hati tersusun dari dua lobi besar.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut :
Hari/Tanggal: Sabtu, 7 Desember 2013
Pukul         : 09.00 wita-sampai selesai
Tempat: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cutter, label, lap kasar, meteran, pentul, sunlight dan tissue.
2.      Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah organ dalam pencernaan ternak non ruminansia (kuda, kelinci, merpati dan ayam).
C.    Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Pencernaan Kuda, Kelinci, Merpati dan Ayam
a.       Menyediakan saluran pencernaan kuda, kelinci, merpati dan ayam mulai dari esophagus sampai anus pada meja praktikum.
b.      Memberikan label yang ditusuk pentul pada bagian organ pencernaan.
c.       Memperhatikan alat-alat pencernaan tersebut hingga kita bisa mengetahui alat-alat pencernaan pada kuda, kelinci, merpati dan ayam tersebut.
d.      Memperhatikan bagian-bagian saluran pencernaan tersebut secara kronologis mulai dari esophagus sampai ke anus.
e.       Mengetahui fungsi dari setiap organ pencernaan.
f.       Mengukur setiap organ pencernaan dan mencatat hasilnya pada tabel pengamatan yang telah tersedia.
g.      Membandingkan literatur yang telah dibaca.


BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
1.      Sistem Pencernaan Kuda
a. Gambar Pencernaan Kuda
                 Gambar asli                                          Gambar literatur





b. Tabel 1Hasil Pengukuran Organ Pencernaan Ternak Kuda, Bentuk
Pakan dan Fungsinya.
No.
Organ pencernaaan
Ukuran (m)
Bentuk pakan
Fungsi
1.
Oesofagus
10,5 cm
Pecahan-pecahan kecil
Membawa makanan dan air ke lambung dengan adanya gerakan peristatik

2.
Lambung
90 cm
Serat-serat kasar
Pencernaan makanan dengan bantuan cairan lambung,enzim dan mikroorganisme

3.
Usus halus
10,50 cm
Berupa bubur
Tempat pencernaan karbohidrat dan protein

5.
Sekum
150 cm
Masih berupa bubur
Tempat fermentasi, sintesis asam-asam amino/protein, vit b dan k oleh mikroorganisme
6.
Kolon
150 cm
Padat tetapi lembut
Tempat utama absorbsi air

Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi     Universitas Islam Negeri Makassar

2.      Sistem Pencernaan Kelinci
a. Gambar Pencernaan Kelinci
Gambar asli                                   Gambar literatur




b. Table Hasil 2 Pengukuran Organ Pencernaan Ternak Kelinci, Bentuk
Pakan Dan Fungsinya.
No.
Organ pencernaan
Ukuran (m)
Bentuk pakan
Fungsi
1.
Esofagus
7 cm
Bentuk pecahan-pecahan kecil
sebagai jalan makanan menuju perut besar atau lambung.
2.
Lambung
18 cm
Berbentuk serat-serat kasar
Pencernaan makanan dengan bantuan cairan lambung,enzim dan mikroorganisme

3.
Usus halus
58 cm
Bentuk pakan sudah lembut
Tempat pencernaan karbohidrat dan protein
4.
Usus besar
58 cm
Bentuk pakan agak padat karena disini mengalami absorpsi air
Sebagai tempat absorbsi air.
5.
Jantung
4  cm
Berupa ampas
Tempat dilalui makanan yang akan di buang melalui anus.
Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi     Universitas Islam Negeri Makassar

3.      Sistem Pencernaan Merpati
a. Gambar Pencernaan Merpati
Gambar asli                                               Gambar literatur
 




b. Tabel3 Hasil Pengukuran Organ Pencernaan Ternak Kelinci, Bentuk
Pakan Dan Fungsinya
No.
Organ pencernaaan
Ukuran (cm)
Bentuk pakan
Fungsi
1.
Oesofagus
3 cm
Pecahan-pecahan kecil
Membawa makanan dan air ke lambung dengan adanya gerakan peristatik

2.
Lambung
4 cm
Serat-serat kasar
Pencernaan makanan dengan bantuan cairan lambung,enzim dan mikroorganisme

3.
Usus halus
18 cm
Berupa bubur
Tempat pencernaan karbohidrat dan protein

5.
Seka
4 cm
Masih berupa bubur
Tempat fermentasi, sintesis asam-asam amino/protein, vit b dan k oleh mikroorganisme
6.
Kloaka
2 cm
Padat tetapi lembut
Tempat utama absorbsi air

7.
Usus besar
8 cm
Berupa ampas
Tempat dilalui makanan yang akan di buang melalui anus.
8.


Tembolok


Tempat pencernaan karbohidrat dan protein
Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi    Universitas Islam Negeri Makassar

4.      Sistem Pencernaan Ayam
a. Gambar Pencernaan Ayam
Gambar asli                                      Gambar literatur




b. Tabel 4 Hasil Pengukuran Organ Pencernaan Ternak Kelinci, Bentuk
Pakan Dan Fungsinya
No.
Organ pencernaaan
Ukuran (m)
Bentuk pakan
Fungsi
1.
Oesofagus
13 cm
Pecahan-pecahan kecil
Membawa makanan dan air ke lambung dengan adanya gerakan peristatik

2.
Lambung
4 cm
Serat-serat kasar
Pencernaan makanan dengan bantuan cairan lambung,enzim dan mikroorganisme

3.
Usus halus
127 cm
Berupa bubur
Tempat pencernaan karbohidrat dan protein

5.
Usus besar
8 cm
Masih berupa bubur
Tempat fermentasi, sintesis asam-asam amino/protein, vit b dan k oleh mikroorganisme
6.
Gizzard
6 cm
Padat tetapi lembut
Tempat utama absorbsi air

7.
Tembolok
8 cm
Berupa ampas
Tempat dilalui makanan yang akan di buang melalui anus.
Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains dan Teknologi     Universitas Islam Negeri Makassar

B.     Pembahasan
1.      Sistem Pencernaan Ternak Kuda
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diketahui, bahwa saluran pencernaan pada ternak kuda yaitu esophagus10,5 m, lambung 90 cm, usus halus10,50 m, sekum 150,  usus besar150cm. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Blakley (1991) menyatakan bahwa perbedaan inidisebabkan karena organ-organ tersebut sudah diawetkan sehingga mengalami pengerutan, karena umur ternak yang masih muda, penyambungan organ organ pencernaan  tersebut sudah ada yang putus, perbedaan bangsa ternak, serta kurang ketelitian pada saat pengukuran.
Esophagus pada ternak kuda sebagai jalan makanan menuju perut besar atau lambung.Lambung berfungsi sebagai pencernaan makanan dengan bantuan cairan lambung,enzim dan mikroorganisme.Pada lambung, makanan masih berbentuk serat-serat kasar.
Usus halus  memilikiterdiri dari duodenum, jejenum dan ileum yang berfungsi sebagai tempat absorbsi makanan. Bentuk pakan sudah lembut dan nutrisi siap diserapoleh  pembuluhdarah.Pada Sekum terjadi fermentasi, sintesis asam-asam amino atau protein, vit B dan K oleh mikroorganisme dimana bentuk bakan sudah mulai lembut.
Usus besar merupakan tempat penyerapan air  dan pencernaan lebih lanjut dari bahan pakan  oleh mikroorganisme. Bentuk pakan agak padat karena disini mengalami absobsi air. Rectum merupakan kelanjutan dari kolon atau usus besar dan membentuk feces, rectum berakhir  pada anus yaitu sebagai tempat jalan keluarnya feces.
2.      Sistem Pencernaan Ternak Kelinci
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diketahui, bahwa saluran pencernaan pada ternak kelinci yaitu esophagus7 cm, lambung 15 cm, usus halus 58 cm, usus besar 58 cm dan kolon 52 cm. Hal ini tidak sesuai dengan Blakley (1991) menyatakan bahwa perbedaan ini disebabkan karena organ-organ tersebut sudah diawetkan sehingga mengalami pengerutan, karena umur ternak yang masih muda, penyambungan organ-organ pencernaan  tersebut sudah ada yang putus, perbedaan bangsa ternak serta kurang ketelitiaan dalam proses pengukuran.      


Esophagus pada ternak kelinci sebagai jalan makanan menuju perut besar atau lambung.Lambung berfungsi tempat pencernaan makanan dengan bantuan cairan lambung,enzim dan mikroorganisme.Pada lambung makanan masih berbentuk serat-serat kasar.
Usus halus terdiri dari duodenum, jejenum dan ileum yang berfungsi sebagai tempat absorbsi makanan. Bentuk pakan sudah lembut, dan nutrisi siap diserapoleh  pembuluhdarah. Usus besar merupakan tempat penyerapan air  dan pencernaan lebih lanjut dari bahan pakan  oleh mikroorganisme. Bentuk pakan agak padat karena disini mengalami absobsi air. Rectum merupakan  lanjutan dari kolon dan membentuk feces, rectum berakhir pada anus yang berfungsi sebagai tempat jalann keluarnya feces.
3.      Sistem Pencernaan Merpati
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diketahui, bahwa saluran pencernaan pada ternak kelinci yaitu esophagus 3 cm, lambung 4 cm, usus halus 18 cm, usus besar 8 cm dan kloaka 2, seka 4 cm, ginjal, 4 cm, tembolok 1 cmdan anus 1 cm. Hal ini tidak sesuai dengan Parakkasi (1986) menyatakan bahwa perbedaan ini disebabkan karena organ sistem pencernaan Merpati sudah berumur tua atau dalam jangka lama diawetkan sehingga mengalami penyambunan sehingga sewaktu pengukuran dilakukan tidak sama yang sudah diawetkan dengan tanpa diawetkan.

Pada bagian mulut terdapat paruh  dan lidah. Paruh berfungsi untuk mengambil makanan, SedangkanLidah burung memiliki struktur  kaku dan bentuknya runcing dan kecil. Makanan yang masuk ke rongga mulut tidak mengalami proses pencernaan mekanik maupun kimiawi .Makanan yang diambil oleh paruh langsung masuk ke dalam rongga mulut lalu menuju ke kerongkongan.
Kerongkongan merupakan saluran antara rongga mulut dan lambung.Bagian bawahnya membesar berupa kantong yangdisebut tembolok.Tembolok merupakan pelebaran kerongkongan yang berfungsi menyimpan makanan untuk sementara, dan sedikit demi sedikit akan disalurkan ke lambung kelenjar.
Lambung Kelenjaryaitu lambung yang terletak di bagian depan. Dilambung kelenjar terjadi proses kimiawi karena dindingnya mengandung kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung dan berfungsi mencerna makanan.Bagian empedal terjadi proses pencernaan makanan secara mekanik karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan dengan bantuan batu kecil atau kerikil. Kemudian batu kerikil ini akan disalurkan ke usus halus bersama dengan makanan.Organ pencernaan selanjutnya adalah usus halus. Di usus halus terjadi proses kimiawi karena Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan oleh hati lansung dialirkan ke dalam usus halus karena burung merpati tidak mempunyai kantong empedu. Hasil-Hasil pencernaan yang berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah dalam dinding usus halus.Kemudian sisa makanan didorong ke usus besar (kolon), lalu ke dalam rectumdan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka.Kloaka merupakan saluran kelamin.
4.      Sister Pencernaan Ayam
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat diketahui, bahwa saluran pencernaan pada ternak kelinci yaitu esophagus 13 cm, lambung 4 cm, usus halus 127 cm, usus besar 8 cm dan kloaka 2, seka 13 cm, tembolok 6 cmdan gizzard 6 cm. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Kamal (1982) yang menyatakan bahwa perbedaan ini terjadi karena organ yang sudah diawetkan dan berusia tua sehingga mengalami pengerutan dan putus.
Mulut ayam tidak memiliki lidah, pipidan gigi.Langit-langitnya lunak, tetapi memiliki rahang atas dan bawah yang menulang untuk menutup mulut. Rahang atas melekat pada tulang tengkorak dan yang  bawah bergantung. Langit-langit kertas dibagi oleh celah sempit yang panjang di bagian tengah yang terbuka ke bagian saluran nasal.Lubang ini dan tidak adanya langit-langit lunak menjadikan tidak mungkin bagi burung untuk melakukan penghampaan untuk menghisap air ke dalam mulut. Burung harus menyeduk air ke atas bila minum dan membiarkannya turun kerongkongan oleh adanya gaya gravitasi
Esophagus sering disebut juga kerongkongan yang berupa pipa tempat pakan, melalui saluran ini dari bagian belakang mulut (pharynx) ke proventrikulus.Bagian dalam kerongkngan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasah makanan sehngga makanan menjadi licin.Pada dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur gerakan peristalticyaitu gerak meremas-remas makanan yang berbentuk gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke proventrikulus .Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang di kenal sebagai crop (tembolok).Tembolok berperan sebagai tempat penyimpanan pakan. Sedikit atau bahkan tidak ada proses pencernaan di sini, kecuali pencampuran sekresi saliva dari mulut yang di lanjutkan aktivitasnya di tembolok.
Proventriculus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan sebelum berhubungan dengan gizzard (empedal).Kadang-kadang di sebut glandula stomachatau truestomach.Di sini, gastric juice di produksi.Pepsin, suatu enzim untuk membantu pencernaan protein, dan hidrocoloric acid di sekresi oleh glandular cell.Oleh karena pakan berlalu cepat melalui proventriculus maka tidak ada pencernaan material pakan di sini.Akan tetapi, sekresi enzim mengalir kedalam gizzard sehingga dapat bekerja di sini.
Gizzard sering kali juga disebut muscular stomach (perut otot).Lokasinya berada di antara ventrikulus dan bagian atas usus halus.Gizzard memiliki dua pasang otot yang sangat kuat sehingga ayam mampu menggunakan tenaga yang kuat.Mukosa permukaan gizzard sangat tebal, tetapi secara tetap tererosi.Reruntuhan gizzard tertinggal bila kosong, tetapi bila pakan masuk, otot berkontraksi.Partikel pakan yang lebih besar menyebabkan kontraksi juga semakin cepat.Biasanya, gizzard mengandung material yang bersifat menggiling, seperti grit, karang dan batu kerikil.Partikel pakan segera digiling menjadi partikel kecil yang mampu melalui saluran usus. Material halus akan masuk gizzard dan keluar lagi dalam beberapa menit, tetapi pakan berupa meterial kasar akan tinggal di gizzard untuk beberapa jam.
Usus halus merupakan organ utama tmpat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran pencernaan ini berfungsi mempercepat dan mangefisiensikan pemecahan karbohidrat, protein, dan lemak untuk mempermudah proses absorpsi.
Diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut sebagai ceca(usus buntu). Dalam keadaan normal, panjang setiap ceca cekitar 6 inci atau 15 cm. Pada unggas dewasa yang sehat, ceca berisi pakan lembut yang keluar-masuk. Akan tetapi, tidak ada bukti mengenai peran serta dalam pencernaan.Hanya sedikit air terserap, sedikit karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa bakteri.
Panjang usus besar sekitar 10 cm dan diameternya dua kali usus halus, hal ini dapat dilihat pada ayam dewasa.Bentuknya melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus dan kloaka.Berfungsi mengatur kadar air sisa makanan. didalam usus besar terdapat bakteri Esecherichia coli yang membusukan sisa-sisa makanan menjadi feses. Pembusukan menyebabkan feses lunak dan mudah di keluarkan.Bagian akhir usus besar (rectum) tidak terjadi lagi penyerapan air.Rectum dapat berkontraksi sehingga menimbulkan terjadinya defekasi yaitu pengeluaran zat-zat sisa makanan melalui anus.
Kloaka sering disebut common sewer yaitu saluran umum tempat saluran pencernaan, saluran reproduksi dan saluran kencing bermuara.  Air kencing yang sebagian besar merupakan endapan asam urat (dalam bentuk pasta berwarna putih) dikeluarkan melalui kloaka bersama sisa pencernaan atau tinja.Kloaka berbentuk bulat terletak pada akhir saluran pencernaan.
Vent (anus) adalah lubang bagian luar dari cloaca. Pada ayam betina, ukurannya sangat bervariasi karena di pengaruhi oleh masa produksi atau tidak.Ketika bertelur, ukuran vent lebih besar dari pada tidak berproduksi.



BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ternak non ruminansia memiliki saluran pencernaan antara lain yaitu mulut berfungsi untuk menggiling makanan serta mencampurnya dengan saliva. Esophagus merupakan alat pencernaan yang menghubungkan kelambung. Usus halus, terdiri dari duodenum, jejenum danileum yang berfungsi sebagai tempat absorbsi makanan. Usus besar berfungsisebagai tempatpenyerapanair danpencernaanlebih lanjut daribahanpakanoleh mikroorganisme.mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapanzat-zat gizi.  Kemudian anus yaitu tempat keluarnya feces.
B.     Saran
Adapun saran dari praktikum ini yaitu diharapkan kepada praktikan sebelum dilaksanakannya praktikum agar memperhatikan alat dan bahan yang akan digunakan guna memperlancar kelangsungan praktikum tersebut dan untuk pelaksanaan praktikum selanjutnya agar praktikan membawa masker yang lebih tebal sehingga aroma formalin yang begitu menyengat tidak tercium oleh praktikan.


DAFTAR PUSTAKA



Anonim.Sistem Pencernaan Ruminansia. http://www.Sistem-Pencernaan-Ruminansia.com. 2013. (Diakses 10 Desember 2013).

Blakely, James and David H. Bade. Ilmu Peternakan edisi IV. Yogyakarta: Gadjah Mada      University Press. (1991).

Frandson.Anatomi dan Fisiologi Ternak.Yogyakart: Gadjah Mada University Press. (1992).

Happy.Dasar Nutrisi Dan Sistem Pencernaan. http://happyfapet. blogspot. com/2011/12/dasar-nutris-dan-sistem-pencernaan.html.2013.(Diakses pada tanggal 10 Desember 2013).

Hatulhasanah, Melly.Perbedaan Hewan Ruminansia dan Non Rumenansia.
http://mellyhatulhasanah.blogspot.com/2011/11/perbedaan-hewan-ruminansia-dan-non.html. 2013.(Diakses pada tanggal 10 Desember 2013).

Kamal.Anatomi Hewan. Yogyakarta: Laboratorium Anatomi Hewan Fakultas Biologi      UGM. (1982).

Parakkasi.Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Monogastrik. Jakarta: Universitas   Indonesia Press. (1986).

Sarwono, B. Beternak Kambing Unggul. Yogyakarta:Penebar Swadaya. (1993).

Smith, John. B dan Soesanto Mangkoewidjojo.Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta: Universitas Indonesia Press. (1988).

Tillman.Ilmu Makanan Ternak Dasar. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. (1991).

Tim Dosen. Digestive System Ternak Kelinci. Makassar: Buku Penuntun Ilmu Ternak Ruminansia dan Non Ruminansia. (2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar