Tak
pernah terlintas dipikiranku untuk pergi dan merencanakan sama sekali
refreshing or rekreasi bersama teman-teman karena baru saja dari Bone dan
Kolaka. Ketika saya berada di Makassar, ada BBM an yang masuk bahwasanya Anak
Himabim ingin pergi Liburan. Liburan kali ini yang akan dikunjungi ada beberapa
tempat yang mana opsi 1 di Bantimurung, Maros, Opsi2 Anjungan, Opsi3 Bira dan
Opsi4 Malino. Mengingat, kemauan teman-teman ingin menapaki dan menjajal tempat
liburan yang jauh maka opsi3 Bira yang Fix. Olehnya itu, Liburan kali ini
Bersama teman-teman yang akan di Kunjungi adalah Pantai Pasir Putih Bira Beach,
Bulukumba Berlayar. Tempat yang akan dikunjungi sudah ada, dari beberapa
teman-teman sudah ada yang browsing via Google keberadaan Pantai Pasir Putih
Bira Beach, Bulukumba Berlayar mulai dari letaknya, keindahan lautnya, Villanya
dll. Awalnya keberangkatan pada pukul 16.00 Wita Sabtu, 20 September 2014 berubah
keberangkatan pukul 14.00 Wita karena jarak tempuh perjalanan yang akan
dilewati ± 7 Jam. Kami berkumpul di Bundaran
Kampus. Sebelum berangkat, sudah ada ambil gaya, berpose bahkan selca sambil
menunggu beberapa teman. Akhirnya saya pun datang juga. Saya bertanya dengan
Senior, Kak Dimana Emhy (Suhaemi)?? Senior Pun menjawab, Eddd, tanya itu
temanta, kenapa belum datang???Dia itu masih kuliah orang sudah mau
berangkat??Cetusnya, yang biasa di Sapa Kak Inah (Ina Angriani) Oww kuliah ini
hari kah??Kataku. Ia, dia bilang gampang ji kak kalau saya, tenang mi. Ardhy ji
itu mau di bujuk Kak supaya berangkat
lebih cepat??Katanya gampang ji kalau Emhy soal tepat keberangkatan tinggal
membujuk satu teman supaya keberangkatan lebih awal dan kuliahnya ditinggalkan
tapi kenyataanya Emhy (Suhaemi) yang mau di bujuk dan tidak meninggalkan
kuliahnya. Yang Katanya sudah berjanji dengan Kak Inah (Ina Angriani) bahwa
Emhy (Suhaemi) tidak mau masuk kuliah. Lagi-lagi Ngaret deh keberangkatan.
Ketika perjalanan dimulai, saya hanya bisa menutup telinga karena didalam mobil, penumpangnya bagaikan
jual beli barang di pasaran. Ya, Ampun ditambah
panas membuat keringat bercucuran selayaknya habis bekerja. Wadduh tak
tertahankan kalau begini ceritanya, yang paling heboh dan paing ribut
selayaknya di pasaran Kursi mobil bagian kelas 2 dan 3. Yang duduk didepan,
tidak banyak bicara. Tapi Kursi kedua dan ketiga dari belakang, Ya ampun
berisik banget. Sebut Saja Emhyt Dokok (Demitri Bahriani) yang kadang kala di
panggil Kodok, sapaan akrabnya Kak Emhyt dengan Kak Inah (Ina Angriani).
Keduanya ini kalau memang ketemu sudah beradu mulut yang tidak ada titik
komanya. Mereka berdua itu sama-sama karakter. Kak Rika (Rika Rahim), Kak Eko
(Eko Purwanto) dan Uchy (Nurul Tauhid) dan Kak Ina (Ina Angriani), mereka
berempat duduk paling belakang. Bagian tengah ada Saya, Kak Emhyt (Demitri
Bahriani), Kak Echa (Lheny Sasmitasari) dan Kak Nayah (Inayah Natsir). Dan yang
didepan ada Emhy (Suhaemi) dan Syamsul Has beserta Pak Sopir. Perjalanan sudah
melintasi wilayah Bajeng, sudah ada yang tidur terlelap seperti tidur
dikamarnya sendiri. Dari menit ke menit tidak terasa sudah memasuki Kabupaten Takalar, Selamat Datang Butta Toa,
Kabupaten Takalar. Masih Jauh perjalanan, salah satu penumpang sudah ada yang
gagal ditengah perjalanan untuk mendapatkan tanda lulus keberangkatan, ditengah
perjalanan sudah ada yang Muntah. Tidak terasa dengan waktu perjalanan, Salah
seorang Cewek menanyakan Keberadaan Kabupaten Jeneponto, Sebut saja Uchy (Nurul
Tauhid). Ya , Ampun ini adik, sudah di Jeneponto, Ungkap Kak Emhyt
(Demitri Bahriani). Begitulah kalau
tertidur di dalam mobil. Indahnya perjalanan di Kabupaten Jeneponto. Saya
menikmati perjalanan ketika melintasi Kabupaten Jeneponto yang jalannya
berkelok-kelok tetapi tidak menajam dan seperti
pula jalan tol, di sepanjang sisir jalan di suguhi nuansa laut dengan
panorama alam tambak pembuatan garam. Disepanjang jalan, banyak tempat
penjualan garam jadi. Kira-kira itu garam, yang karung kecil berapa
harganya??Spontan menjawab Kak Eko (Eko Purwanto) Harganya Rp. 1.000 dan yang
lain ketawa mendengar ucapannya. Mana ada garam Rp.1.000. Tapi yang pasti murah
di daerah ini, kataku. Ketika menapaki jalan Welcome Butta Toa, Kabupaten
Bantaeng. Ada tugu yang dilewati yang beraneka ragam rupa bentuk sebagai
Penghasil Utama Kabupaten Bantaeng, ada Markisa, Jagung dan masih banyak yang
lainnya.Wiuh, bagusnya Foto-foto di depan tugu situ, Singgah dulu Foto-foto,
Kata Kak Emhyt (Demitri Bahriani). Sambil melintasi Kabupaten Bantaeng, Kak
Echa (Lheny Sasmitasri) asyiek berbincang-bincang dengan Pak Sopir soal Wilayah
Bantaeng, mulai dari Tata Kotanya, Kota Bersih, Bupatinya seorang Proffessor
dll. Masih jauh perjalanan, punggung sudah terasa pegal akibat duduk terlalu
lama, jujur saja baru kali pertama melakukakan perjalanan berkisar 7 jam
lamanya. Dik Ardhy, jangankan 7 Jam, bagaimana dengan saya. Saya Ke Enrekang
bersama Syamsul (Syamsul Has) dengan waktu tempuh perjalanan 14 Jam dengan
Mengendarai Sepeda Motor. Pasti Pegal rasanya melakukan perjalanan jauh, itu
sudah pasti. Kak Emhyt (Demitri Bahriani) tidak pernah menutup mulut sekalipun
melintasi jalan. Dia Bercerita, pengalaman dan kegiatan Baksos yang diadakan di
Kepulauan Selayar yang tepatnya di Pulau Jampea. Katanya perjalanan ke Selayar
dengan menggunakan jasa Ferry ke Benteng Ibu Kota Kepulauan Selayar tidak
Memakan waktu yang lama untuk sampai di tempat tersebut namun Perjalanan dari
Benteng ke Pulau Jampea itu sangat lama untuk sampai ke dermaga berikutnya.
Kegiatan Baksos yang diadakan di Pulau Jampea berlangsung selama Seminggu.
Katanya sih, anak-anak disana merasa sedih
dan menangis melihat Pengurus dan Anggota HMJ PAI sudah tiba saatnya
meninggalkan Pulau Jampea dan Kembali ke Makassar untuk mengenyam Pendidikan seperti
sebelumnya. Perlahan-lahan, hampir semua penumpang terkecuali dengan sopir,
sudah tertidur pulas. Beberapa jam kemudian, penumpang merasa lapar. Uchy
(Nurul Tauhid), Kak Singgah Dulu Makan E, Lapar???Ayolah..Salah senior
menjawab, mau singgah makan atau tidak??Spontan Uchy menjawab, singgah dong.
Akhirnya singgah juga di WR. Kebetulan Warung tersebut berhadapan dengan Toko
Alfamidi, wah semua memburu Toko tersebut. Ada yang menarik Money di ATM, ada
pula langsung berbelanja untuk persiapan makanan di Bira. Setelahnya itu, WR
pun di serbu. Kak Ina dan Kak Emhyt berkata kamu pesan apa??Mulai lah dari satu
persatu memesan, ada Mie Pangsit, Soto Ayam dan Lalapan. Sambil menunggu
pesanan sambil gifo-gifoan dulu. Makanya saya berikan Tema dalam Perjalan Ini adalah
Demi Ratusan Kiloan Hanya Karena Gifo Buktinya dimanapun dan Kapan pun tidak
mengenal waktu, pagi sore bahkan malam kamera selalau menemaninya setiap saat.
Barang kali satu-satunya yang paling berharga adalah Kamera sekalipun sebagai
Pacarnya. Ketika usai makan, istirahat sejenak lalu meneruskan perjalanan.
Ketika itu, saya tidak bersandar pada kursi, lalu kemudian Kak Echa berkata
seperti ini “Dik, Bersandar di Kursi, Kita Gantian Kalau Capek. Jangan
Malu-malu.Jiah, Saya tidak bersandar dikira karena malu. Bukan malu tetapi
merasa keenakan membungkuk kedepan karena tersandar pula dari kursi Sopir
sambil tiduran. Tidak terasa kemudian waktu menunjukan Pukul 20.00 Wita tiba di
Kabupaten Bulukumba. Em, sebentar lagi kita sampai ini. Waktu itu, pak sopir
belum paham betul jalur perjalanan ke Bira, maka singgahlah bertanya kepada
masyarakat setempat. Diberikan arah ‘Terus lalu belok kanan dan belok kiri lagi
nantinya’ belum belok kiri, pak sopir bertanya kembali kepada ibu-ibu yang
ditemui di pinggir jalan, Bu Mau Bertanya, Kalau Mau Ke Bira Lewat Mana?? Ibu
pun menjawabnya, O..Lewat disini sambil menunjukan arahnya, belok kiri. Begini,
terus-terus ki, jangki belok kiri.Oww iya bu, terimah kasih. Ketika sampai di
Toko Alfamart pak sopir bertanya kembali, sambil pak sopir bertanya singgah
pula membeli Air Minum 1 Dos. Katanya
Perjalanan ke Bira Terus-terus saja. Maka Perjalanan pun dilanjutkan kembali.
Satu jam telah berlalu, telah memasuki Desa Bira.Yeah, akhirnya perjalan segera
finish, dalam perjalanan kami mendapati gerbang pelabuhan penyeberangan
Kepulauan Selayar. Tidak lama kemudian, sudah terlihat pula gerbang pintu Masuk
Pantai Bira. Ketika sudah Masuk di Kawasan Pantai Bira. Sudah saatnya mencari
penginapan/Villa atau Guest House. Tak lama kemudian penginapan sudah ada
ditemukan yang pas. Segerahlah bergegas mengambil barang lalu mengangkat ke
dalam penginapan. Sepertinya perut terasa kosong, buktinya Cemilan yang di bawa
diserbu diteras penginapan. Tak lama kemudian saya mengajak Syamsul dan Emhy ke
luar jalan-jalan sambil malam mingguan. Biarkan Berdua Kak Inah dan Kak Eko
berduaan Malam Mingguan Juga.Hahah. Ketika itu saya keluar bersama Syamsul dan
Emhy dengan membawa Kamera. Saat berjalan, Kak Emhyt datang menghampiri kita
dengan berlarian, ikut dong. Ditengah jalan, singgah berfoto-foto lagi padahal
sudah malam.Dasar Gila Foto, terus tidak banyak gaya. Gayanya pun tidak ada
yang bagus. Apalagi Kak Emhyt gayanya yang paling menonjol adalah salam 2 jari
terkadang bisa di bilang foto yah, ok fix.Hahhah...Tak lama kemudian kembali ke
penginapan. Tetapi sebelumnya, singgah lebih dahulu di penjual baju khas Bira.
Syamsul membeli baju 2 buah, mungkin yang 1-nya punya someonenya. Lalu Emhy dan
Kak Emhyt membeli juga. Setelahnya itu kembali ke penginapan. Setelah ke
penginapan dilanjutkan lagi bermain kartu. Domino dan Jendral. Domino dimainkan
oleh Kak Eko, Kak Rika, Uci dan Syamsul. Saya sendiri bermain Jendral bersama
Emhy, Kak Emhyt dan Kak Inah. Awalnya yang sering kena gocokan kartu selang
seling diperankan oleh Kak Inah, Kak Emhyt dan Emhy. Di Domino yang berselang
seling kena gocokan kartu ada Kaka Eko dan Uchy. Sementara Kak Echa dan Kak
Nayah asyiek dengan bertatapan Hand Phone masing-masing yang iya punya sambil
baringan diatas ranjang. Padahal waktu permainan itu sudah menunjukan pukul
23.00 Wita tetapi permainan pun tetap berlangsung. Tak lama kemudian saya pun
kena giliran kena gocokan kartu. Dan Kak Emhyt mencatat dalam pikirannya bahwa
yang sudah dapat T,U,K,A,N,G. Wah nasib saya, berselang seling kena gocokan
bersama Emhy. Kak Inah menunjukan Ekspresi mukanya terhadap saya dengan wajah
sedih dan menangis. Wih, kasianku lihat ki Ardhy..Hahhaha Modus lagi ini.Tak
pernah terhenti, berselang seling kena gocokan bersama Emhy. Dan selalu kena
sindiran atau olokan dari Kak Emhyt dan Kak Inah, maka saya pun berkata ayo
Emhy kita borong berdua itu. Disebelah juga pun tampaknya seperti itu antara
Kak Eko dan Uchy. Dan akhirnya, dengan kesadaran rasa bangga, 2 tim penguji
meloloskan 4 orang ujian sidang dan berhak mengikuti wisudah dengan predikat
Cum Luade dengan gelar S.TB. Keempat orang Ini adalah Eko Purwanto, S.TB, Nurul
Tauhid, S.TB, Suhaemi, S.TB dan Ardiansyah, S.TB. Dan Keempat orang lainnya
sementara dalam perbaikan diantaranya Ina Angriani, Demitri Bahriani, Rika
Rahim dan Syamsul Has. Mengingat dalam perbaikan karena belum layak dapat gelar
dikarenakan keahliannya masih diragukan didepan tim penguji.Hahahha..Waktu
sudah menunjukan pukul 00.00 Wita. Sudah saatnya permainan usai. Dilanjutkan
tidur. Tetapi mengapa demikian, waktunya tidur masih saja bergosip.Memang
begitukah dengan perempuan tidak mengenal waktu dengan gosip???dengan begitu
saya pun bilang, Kapan tidurnya kalau bergosip terus, mau sampai kapan???tak
lama kemudian semuanya terdiam dan sudah tertidur. Jam 05.00 Wita sebagian sudah terbangun, hanya
saya dan Syamsul tetap melanjutkan tidur. Ketika paginya, sudah bergegas
sarapan dan siap ke pantai. Namanya Kamera tak pernah ketinggalan, disetiap
tempat pasti melakukan pemotretan. Seperti saja tukang fotografer. Yang paling
unik disini adalah bahwasanya Kak Echa memiliki cara tersendiri dalam melakukan
pemotretan yang jauh sangat berbeda dari yang lain dimana orang-orang saat ini
jika ingin melakukan pemotretan foto dengan selca cukup dengan bantuan tongsis.
Tapi Kak Echa tidak demikian, Kak Echa menggunakan Tangannya sebagai Tongsis
terkeren yang pernah ada di Himabim dan bisa dibilang paling terhandal dan
tanpa pakai biaya pula. Jika kalian ingin Foto Selca, cukup kalian panggil Kak
Echa Karena Punya Tongsis Alternatif dan tanpa biaya.Hahha. Indahnya pantai Bira yang selama ini lebih
dikenal dengan Tanjung Bira yang merupakan salah satu destinasi wisata populer
di Sulawesi Selatan. Bagaimana tidak, Bira Beach diminati banyak pelancong dari berbagai daerah bahkan dari Mancanegara
buktinya banyak Tourist atau wisatawan Mancanegara berbondong-bondong datang.
Siapa sangka yang tak tertarik dengan Keindahan Tanjung Bira, pada siang hari
gradasi warna laut yang terlihat biru hingga kehijauan dipadu dengan cerahnya
biru langit seakan memanjakan mata kita.
Tak lengkap jika tidak mengunjungi pulau seberang di Tanjung Bira. Maka
dari situ kami menyewa satu buah Speed Boat untuk ke Pulau Seberang Pantai
Bira. Wao..Kerennya Naik Speed Boat, perasaan bercampur ketakutan dan
kegembiraan dimana ketakutan jika terjatuh dari pantai lepas dan kegembiraan
itu datang menghampiri kami sambil bersorak-sorak. Tidak pernah ketinggalan
dengan kamera. Kapan pun dan dimanapun pasti memotret. Terlihat jelas bahwa
semuanya adalah Gifo yang paling terberat. Di Speed Boat, yang duduk paling
depan tepatnya pada kepala Speed Boat hampir tidak pernah dapat jepretan foto
dan Ngambek, sebut Saja Emhy dan Kak Ina. Tetapi mereka berdua mengambil
insiatif dengan memotret diri sendiri. Yang selalu terpotret dengan kamera yang duduk
pada bagian belakang dengan pemotret Kak Echa. Ketika Sampai di Pulau seberang
Pantai Bira, tidak lengkap lagi jika tidak melakukan snorkeling di bawah laut
yang cantik yang terdapat ikan dan Penyu. Ketika sampainya, bergegas berebut
peralatan untuk snorkeling. Tapi sayangnya itu tidak terjadi karena ternyata
banyak yang belum tahu berenang dan hanya beberapa orang saja yang tahu
berenang. Saya sendiri tidak tahu berenang. Tetapi kami tidak merasa canggung
hal itu, karena kami akan belajar. Kami pun mendapati Penyu meskipun tidak tau
berenang tetapi berusaha dengan berbagai cara walaupun cara kami lakukan berenang
tidak ada dalam daftar refrensi gaya
renang yang dilakukan. Bisa dibilang gaya renang jadul.Hahhaah. Setelahya itu
beberapa kemudian kami balik ke Tanjung Bira Lagi. Tampaknya tidak seru jika
tidak merasakan namanya Banana Boat ke Tanjung Bira. Yang tinggal dalam Speed
Boat hanya tiga orang dimana Kak Eko, Kak Echa dan Kak Nayah sementara yang ada
pada Banana Boat ada Syamsul, Kak Inah, Saya Sendiri, Kak Emhyt, Uchy, Kaka
Rika dan Emi. Woeh jangan Banyak gaya, nanti jatuh. Jangan ceroboh karena ini
pantai lepas, kata Syamsul. Yang ada malah diledekin yang lain. Wah Kak Inah,
tidak puas jika tidak berdiri tetapi saya menariknya supaya duduk, eh malah
bilang we jangan tarik dong.Haahha.Kak Emhyt tidak mau juga dikalah, Kak Emhyt
juga melakukan hal sama sambil berteriak. Ini orang, orang gila atau kah
meminta pertolongan.Kak Inah dan Kak Emhyt berteriak memanggil Kak Inah yang
berada di depan kami dengan Speed Boat Sambil berteriak dengan menunjukan
kehebatan mereka, berdiri di laut lepas tanpa pegangan tangan. Seandainya Jika
mereka berdua terjatuh, kira-kira apa yang terjadi. Mungkin hanya bisa bilang
selamat menempuh hidup baru.Hahahah. Ketika sesampainya digaris pantai yang diperbolehkan
berenang, tiba-tiba Speed Boat memutar dengan mengguncangkan ke kiri sehingga
Banana Boat yang kami naiki pun terbalik bersama orangnya.Hhahaha.Tak lama
kemudian berada di pantai, kami pun mengakhiri bermain di pantai dan kembali ke
penginapan untuk ganti baju. Setelah semuanya tertatap dan berpenampilan
cantik. Para Ladies, lagi-lagi Gifo-an.
Ketika itu usai, kembali lagi jalan-jalan sambil berbelanja sebagai
ole-oleh khas Bira. Tampaknya para Ladies, terlalu lama berbelanja. Mungkin
tidak bisa dipungkiri jika Ladies ketika berbelanja memang paling lama dan
masih mending jika tidak pemilih-milih. Dilain sisi katanya, sambil berbelanja tetapi para Ladies juga menyempatkan
Berpose bersama dengan si Bule. Yang paling terlama kemblai penginapan adalah
si Uchy. Ketika Mobil saatnya berangkat kembali ke Makassar, penumpang sudah
berada dalam mobil tetapi kak Inayah, Kak Emhyt dan Kak Echa masih Gifo-gifoan.
Mungkin mereka bertiga tidak mau pulang, tinggalakan saja pak sopir.Hahhah.
Cukup sampai disini saja dulu, kali lain lagi dilanjutkan ceritanya.
Betul-betul perjalanan ini yang didapati adalah Gifo.
Jumat, 26 September 2014
Jumat, 12 September 2014
Laporan Pengenalan Bahan Pakan
LAPORAN PRAKTIKUM
BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM
(PENGENALAN BAHAN PAKAN)
(PET-2324)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Melulusi Mata
Kuliah
Bahan Pakan Dan Formulasi Ransum (PET-2324) Pada Jurusan
Ilmu Peternakan Fakultas Sains
dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar
Oleh :
ARDIANSYAH
NIM . 60700112049
LABORATORIUM ILMU PETERNAKAN
JURUSAN ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan
pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan oleh ternak dan tidak beracun
terhadap ternak tersebut. Mengenali bahan pakan adalah sebagai kewajiban bagi
setiap mahasiswa yang berada di fakultas peternakan. Bahan pakan merupakan
suatu bahan yang dapat dimakan, disukai, dan dapat dicerna sebagian atau
seluruhnya, dapat diabsorbsi, bermanfaat bagi ternak dan tidak menganggu
kesehatan ternak tersebut. Secara umum bahan pakan terbagi dalam delapan klas
yaitu: hijuaan kering atau jerami padi, hijauan segar, Silase, sumber energi, sumber protein, sumber mineral, sumber
vitamin, dan Aditif pakan[1].
Bahan
Pakan dan Formulasi Ransum merupakan materi kuliah yang mempelajari jenis-jenis
bahan pakan yang dapat di makan oleh ternak dan bermanfaat bagi pertumbuhan dan
perkembangan ternak itu sendiri. Pada praktikum kali ini, materi yang dibahas
adalah pengenalan alat-alat laboratorium serta pengenalan jenis-jenis rumput
dan jenis-jenis pakan lainnya yang dapat di manfaatkan oleh ternak[2].
Pentingnya
bahan pakan khususnya untuk ternak merupakan hal yang tidak bisa kita pungkiri
untuk kita tidak mempelajarinya. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat,
menjadikan kebutuhan protein hewani juga meningkat. Peningkatan jumlah penduduk
diikuti dengan meningkatnya kebutuhan lahan untuk perumahan. Hal ini
menyebabkan luas lahan pertanian mengalami penurunan, yang berpengaruh pada
ketersediaan hijauan sumber pakan ternak ruminansia dan bahan konsentrat[3].
Tingginya
konsumsi ternak terhadap pakan membuat para peternak sapi,ayam,kambing maupun
hewan ternak lainnya mencari alternative pakan selain hijauan dan dedak padi
pada umumnya. Para peternak pada saat ini telah menambahkan protein, sumber
energi, mineral dan lain sebagainya. Tentu dengan berbagai jenis pakan yang
ada disekitar kita baik dalam bentuk bungkil maupun limbah dari pertanian dan
limbah dari pengolahan tempe dan tahu. Kebutuhan protein hewani yang kian
meningkat, harus diikuti dengan peningkatan produksi ternak ruminansia sebagai
salah satu sumber protein hewani, sebagai upaya untuk mencapai swasembada
daging sapi 2014. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ternak
ruminansia diantaranya dengan perbaikan kualitas bibit ternak (secara genetik),
peningkatan mutu pakan ternak, dan peningkatan kualitas kesehatan ternak[4].
Hal
inilah yang melatar belakangi dilakukannya praktikum ini agar mahasiswa dapat
mengenal bahan pakan dari tekstur, rasa, warna, bau, asal, dan sumber/kelompok.
B. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah pada praktikum ini yaitu bagaimana cara mengenal bahan pakan
dengan memperhatikan tekstur, rasa, warna, bau, asal dan kelompok?
C. Tujuan dan Kegunaan
Adapun
tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengenal jenis bahan pakan
dengan memperhatikan tekstur, rasa, warna, bau, asal dan kelompok.
Adapun
kegunaan dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat mengenal jenis bahan pakan
dengan memperhatikan tekstur, rasa, warna, bau, asal dan kelompok.
BAB II
TINJUAN TEORITIS
A. Tinjauan Umum
Bahan
pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan oleh ternak dan tidak beracun
terhadap ternak tersebut. Mengenali bahan pakan adalah sebagai kewajiban bagi
setiap mahasiswa yang berada di fakultas peternakan. Bahan pakan merupakan
suatu bahan yang dapat dimakan, disukai, dan dapat dicerna sebagian atau
seluruhnya, dapat diabsorbsi, bermanfaat bagi ternak dan tidak menganggu
kesehatan ternak tersebut. Secara umum bahan pakan terbagi dalam delapan klas
yaitu: hijuaan kering atau jerami padi, hijauan segar, Silase, sumber energi, sumber protein, sumber mineral, sumber
vitamin, dan Aditif pakan[5].
Bahan
Pakan dan Formulasi Ransum merupakan materi kuliah yang mempelajari jenis-jenis
bahan pakan yang dapat di makan oleh ternak dan bermanfaat bagi pertumbuhan dan
perkembangan ternak itu sendiri. Pada praktikum kali ini, materi yang dibahas
adalah pengenalan alat-alat laboratorium serta pengenalan jenis-jenis rumput
dan jenis-jenis pakan lainnya yang dapat di manfaatkan oleh ternak[6].
Pentingnya
bahan pakan khususnya untuk ternak merupakan hal yang tidak bisa kita pungkiri
untuk kita tidak mempelajarinya. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat,
menjadikan kebutuhan protein hewani juga meningkat. Peningkatan jumlah penduduk
diikuti dengan meningkatnya kebutuhan lahan untuk perumahan. Hal ini menyebabkan
luas lahan pertanian mengalami penurunan, yang berpengaruh pada ketersediaan
hijauan sumber pakan ternak ruminansia dan bahan konsentrat[7].
Tingginya
konsumsi ternak terhadap pakan membuat para peternak sapi,ayam,kambing maupun
hewan ternak lainnya mencari alternative pakan selain hijauan dan dedak padi
pada umumnya. Para peternak pada saat ini telah menambahkan protein, sumber
energi, mineral dan lain sebagainya. Tentu dengan berbagai jenis pakan
yang ada disekitar kita baik dalam bentuk bungkil maupun limbah dari pertanian
dan limbah dari pengolahan tempe dan tahu. Kebutuhan protein hewani yang kian
meningkat, harus diikuti dengan peningkatan produksi ternak ruminansia sebagai
salah satu sumber protein hewani, sebagai upaya untuk mencapai swasembada daging
sapi 2014[8].
Upaya
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia diantaranya
dengan perbaikan kualitas bibit ternak (secara genetik), peningkatan mutu pakan
ternak, dan peningkatan kualitas kesehatan ternak[9].
B. Tinjauan Khusus
Hijauan
makanan ternak bahan makanan yang berupa daun-daunan, kadang-kadang masih
bercampur dengan batang, ranting, serta bunganya yang umumnya masih berasal
dari tanaman sebangsa rumput/ Graminea,
Cyperaceae atau daun kacang-kacangan/ Leguminosae
atau jenis lainnya[10].
Bentuk
fisik bahan makanan dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu bahan makan butiran
(jagung, kacang-kacangan, sorgum), bahan makan berbentuk tepung (dedak halus,
tepung ikan, tepung tulang) dan bahan makan berbentuk cairan (minyak ikan,
minyak kelapa, molasses). Dan pengelompokan iti dikelompokkan lagi kedalam
bahan pakan sumber energi, protein, lemak dan vitamin. Semua jenis bahan pakan
untuk ternak tentulah sangat bermamfaat untuk ternak[11].
1.
Bahan Pakan Hijauan
Hijauan umumnya terdiri
dari dari berbagai jenis rumput liar, limbah dan hasil ikutan pertanian, rumput
jenis unggul yang dibudidayakan dan berbagai jenis Leguminosa. Hijauan tersebut merupakan bahan pakan yang kandungan
serat kasarnya relatif tinggi. Pakan hijauan yang sudah tua mengandung serat
kasar yang tinggi. Hal ini menunjukkan hijauan yang tua tersebut kurang
bermutu. Hijauan yang bermutu baik adalah yang tidak terlalu muda dan tidak
terlalu tua. Kandungan protein Leguminosa
lebih dari 20%, sedangkan rumput kurang dari 10%. Oleh karena itu, kombinasi
keduanya merupakan bahan pakan yang bermutu[12].
Hijauan segar ialah makanan
yang berasal dari hijauan yang diberikan dalam bentuk segar. Termasuk hijauan
segar ialah rumput segar, Leguminosa segar
dan Silase. Hijauan kering ialah
makanan yang berasal dari hijauan yang sengaja dikeringkan/ Hay ataupun jerami kering[13].
Makanan kasar ialah bahan
makanan yang mempunyai kadar serat kasar yang tinggi. Bahan ini umumnya terdiri
dari makanan hijauan yang berupa rumput atau Leguminosa dalam bentuk yang masih segar ataupun yang telah
diawetkan seperti Silase atau Hay[14].
Potensi fisik jerami yang
sangat besar belum sepenuhnya dimanfaatkan. Pemanfaatan jerami sebagian besar
dibakar (37%) untuk pupuk, dijadikan alas kandang (36%) yang kemudian dijadikan
kompos dan hanya sekitar 15% sampai 22% yang digunakan sebagai pakan ternak.
Kendala utama penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak adalah kecernaan
(45-50%) dan protein (3-5%) yang rendah. Jerami sebagai limbah tanaman tua,
jaringannnya telah mengalami Lignifikasi
tingkat lanjut dan tingginya kandungan Silikat[15].
Hijauan segar adalah semua
bahan pakan yang diberikan kepada ternak dalam bentuk segar, baik yang dipotong
terlebih dahulu (oleh manusia) maupun yang tidak (disengut langsung oleh
ternak). Hijauan segar umumnya terdiri atas daun-daunan yang berasal dari
rumput-rumputan, tanaman biji-bijian / jenis kacang-kacangan[16].
2.
Bahan Pakan Sumber Energi
Karbohidrat dan lemak
merupakan sumber energi utama. Zat karbohidrat ini bias berupa gula, pati atau
serat kasar. Makanan berbutir dan ubi-ubian banyak mengandung gula dan pati. Hijauan
merupakan sumber karbohidrat, apalagi makanan penguat seperti jagung dan
sorghum[17].
Umbi-umbian tumbuh banyak
di daerah tropis yang basah dan bermusim. Umbi-umbian yang paling banyak di
daerah tropis adalah ketela pohon, ubi, ketela rambat, talas dan garut,
mempunyai nilai kandungan tenaga dalam bahan kering yang tinggi[18].
Bekatul biasanya bercampur
pecahan-pecahan halus dari menir dan lebih sedikit mengandung kulit dan selaput
putih serta berwarna agak kecoklatan. Bekatul mendekati analisa dedak lunteh,
tetapi sedikit mengandung selaput putih dan bahan kulit. Susunan zat makanannya
sebagai berikut : 15 % air; 14,5 % protein; 48,7 % BETN; 7,4 % serat kasar; 7,4
% lemak dan 7% abu, kadar protein dapat dicerna 10,8 %dan MP 70 %[19].
Bahan pakan sumber energi
mengandung karbohidrat relatif lebih tinggi dibandingkan zat – zat makanan
lainnya. Kandungan protein sekitar 10%. Bahan pakan sumber energi bukan
merupakan sumber zat makanan tetapi energi yang dihasilkan dari proses
metabolis zat makanan organik yang terdiri karbohidrat, lemak dan protein[20].
Pakan sumber energi
memiliki kandungan protein kasar < 20%, serat kasar < 18%. Dalam
karbohidrat dan protein menghasilkan nilai energi yang relatif sama yaitu
kurang lebih dari 4 kkal/gram, sedangkan lemak menghasilkan 2,25 kali lebih
besar yaitu kurang lebih 9 kkal/gram. Sumber bahan energi yaitu jagung kuning,
sorghum, tapioka, beras, bekatul, dan lainnya[21].
3.
Bahan Pakan Sumber Protein
Tepung bulu adalah tepung
bulu ayam yang telah mengalami proses hidrolisis dengan jalan pengukusan pada
suhu dan tekanan yang tinggi. Tepung bulu mengandung protein yang cukup tinggi
yaitu sebasar 75-80% dengan nilai kecernaan protein di atas 75% bila proses
pembuatannya baik[22].
Bungkil kedelai merupakan
bahan makanan yanbg dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak, meskipun
bungkil kedelai tersebut sudah diambil minyaknya tetapi masih menyimpan protein
nabati sebesar kurang lebih 40%[23].
Bungkil kelapa merupakan
sumber lemak yang baik untuk unggas serta mengandung protein. Bungkil kelapa
selain mudah didapat harganya juga murah. Pemberian bungkil kelapa untuk
komposisi ransum maksimal sebesar 10 – 15%. Bungkil kelapa selain sebagai
sumber asam lemak juga sebagai sumber Ca dan P meskipun kandungannya sedikit. Dan
dalam penggunaan bungkil kelapa seharusnya tidak lebih dari 20 % karena
penggunaan yang berlebihan harus diimbangi dengan penambahan Metionin dan Lisin (tepung ikan) serta lemak dalam ransum. Kandungan protein
dalam bungkil kelapa cukup tinggi yaitu 18 % , sedangkan nilai gizinya dibatasi
oleh tidak tersedianya dan ketidakseimbangan asam amino[24].
Menurut[25]
yang menyatakan bahwa golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan
ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari
hewan/tanaman). Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:
a.
Kelompok hijauan sebagai
sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil
sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan
bungkil)
b.
Kelompok hijauan yang
sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi, kaliandra, gamal dan sentero.
c.
Kelompok bahan yang
dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).
Bungkil kedelai merupakan
sumber protein yang cukup tinggi terutama untuk protein kasarnya, sehingga
kurang baik jika diberikan terlalu banyak. Adapun kedelai mentah mengandung
beberapa penghambat Tripsin.
Penghambat Tripsin ini (anti Tripsin) tidak tahan panas, sehingga
bungkil kedelai yang mengalami proses pemanasan
terlebih dahulu tidak menjadi masalah dalam penyusunan ransum
untuk unggas. Kualitas bungkil kedelai ditentukan oleh cara pengolahan.
Pemanasan yang terlalu lama dapat merusak kadar Lisin[26].
4.
Bahan Pakan Sumber Mineral
Bahan pakan sumber mineral
umumnya terdapat pada pakan berbutir dan hasil ikutannya serta hijauan. Pakan
berbutir kaya akan unsur P, sedangkan hijauan kaya Ca, tetapi unsure P- nya
kurang, kecuali hijauan jenis Leguminosa.
Tepung tulang kaya akan Ca dan P, sedangkan kapur (giling) merupakan sumber Ca
yang paling bagus dan harganya pun murah[27].
Feed supplement mineral lainnya adalah bahan
makanan yang memiliki zat mineral seperti bahan makanan yang terdapat dalam
jenis makanan yang menyimpan unsur zat Mg (Magnesium)
yaitu: jenis kacang- kacangan[28].
Salah satu jenis batu kapur
yang disebut batu bintang/ watu lintang adalah salah satu sumber mineral Ca
yang baik yang sering digunakan di dalam ransum ternak. Batu kapur yang baik
hampir murni tersusun dari kalsium karbonat (CaLO3) yang mengandung 36 sampai
38% Ca[29].
5.
Bahan Pakan Sumber Vitamin
Vitamin A dibentuk dari pro
vitamin A/ Karoten. Warna kuning pada
umbi-umbian dan butir-butiran hijau sebagai provitamin A, oleh dinding usus
halus diubah menjadi vitamin A. Apabila sebagian besar daun pada hiajauan masih
berwarna hijau, berarti provitamin-A nya masih tetap bertahan. Hijauan yang
dipanen pada saat masih muda, provitamin A-nya lebih tinggi dibandingkan dengan
hijauan yang tua[30].
Vitamin B12 dibutuhkan
untuk merangsang proses pertumbuhan, meningkatkan daya tetas, meningkatkan
resistan embrio dan membantu pembentukan sel darah merah. Sumber vitamin B12
terdapat pada tepung ikan[31].
Vitamin K banyak terdapat
pada berbagai bagian tanaman hijau. Sejumlah senyawa mempunyai aktivitas
seperti vitamin K, dan yang digunakan sebagai standar normal adalah yang
disebut Menadion. Ada tersedia
beberapa Derivat larut air yang
berbeda yang diperdagangkan sebagai sumber vitamin K. Dua di antaranya yang
umum digunakan adalah Meradion sodium
bisulfite dan Menadion dimethilpyrimedinol
bisulfate[32].
Vitamin D berguna untuk
metabolisme dan mengatur keseimbangan unsur Ca dan P dalam tubuh, lebih- lebih
untuk pembentukan tulang. Vitamin D di dalam tubuh dibentuk dengan bantuan
sinar matahari. Di mana di bawah kulit terdapat provitamin D yang apabila kena
sinar pagi akan terbentuk vitamin D[33].
6.
Feed Additif
Penggunaan antibiotika
dalam usaha peternakan ayam dewasa ini semakin populer. Penggunaan antibiotika
dirasakan mempunyai peranan penting dalam merangsang pertunbuhan ayam dan
sekaligus memperbaiki efisiensi dalam penggunaan makanan. Penggunaan Euramian, telah terbukti sanggup
memperbaiki pertumbuhan ayam rata-rata sebesar enam persen, efisiensi makanan
sebesar tiga persen dan kasus penyakit berak darah berkurang tiga persen sampai
enam persen[34].
Hormon Oestrogen sintesis
seperti Stiboestrol memiliki peranan
perangsang pertumbuhan, sedangkan Thyroxine
dapat merangsang pertumbuhan dan produksi susu dan wol. Hormon dapat dimasukkan
kepada ternak baik melalui mulut atau implantasi di bawah kulit. Dengan
implantasi, pelet ditempatkan pada pangkal telinga ternak ruminansia, dan di
leher pada komponisasi kimia ayam jantan muda[35].
Masih ada sejumlah bahan
makanan tambahan seperti Nitrovin yaitu
suatu Devirat guanidin dan senyawa Quinoxaline,
yang nampaknya meningkkan laju pertumbuhan beberapa klas ternak. Koksidiostat yang digunakan pada makanan
unggas dan obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan Histomoniasis pada kalkun juga bekerja sebagai perangsang
pertumbuhan[36].
Ternak sering terserang
oleh berbagai macam penyakit, baik yang berupa parasit luar/ Ecto-parasite maupun parasit dalam/ Endo-parasit. Untuk mencegah timbulnya
penyakit akibat teraserang koksida/ Koksidosis
dapat digunakan berbagai macam koksidiostat.
Salah satu Koksidiostat yang sangat
efektif adalah Sulfaquinoxalin. Di
sampinng diberikan sebagai aditif
pakan juga dapat diberikan bersama air minum[37].
Dedak halus merupakan salah
satu bahan pakan yang diberikan kepada ternak karena mengandung nutrisi yang
dibutuhkan oleh ternak yang memiliki bau yang harum, tekstur yang kasar, rasa
yang asin yang berasal dari nabati. MBM merupakan bahan pakan untuk ternak yang
memiliki tekstur yang kasar, bau yang harum, warna coklat tua, rasa hambar.
Bahan pakan pollard dengan tekstur halus, bau yang harum, rasa yang hambar,
warna coklat muda[38].
SBM halus dengan tekstur
yang halus, berwarna coklat tua, dengan bau yang busuk dan rasa yang sedikit
manis. SBM kasar dengan tekstur yang kasar, berwarna coklat tua, berbau busuk
dengan rasa hambar. Tepung jagung merupakan bahan pakan bagi ternak yang
memiliki tekstur yang kasar, warna kuning, berbau harum dan memiliki rasa
manis. Tepung bulu memiliki tekstur yang kasar, berwarna coklat, berbau
menyegat dan memiliki rasa yang pahit[39].
Tepung batu memiliki
tekstur yang kasar, dengan warna yang putih, memiliki bau yang harum dengan
rasa yang hambar. Tepung tulang memiliki tekstur yang halus, degan warna putih,
memiliki bau yang harum dan rasa yang manis. Kopra memiliki warna yang coklat
tua, tekstur agak kasar, berbau harum dan memiliki rasa yang manis[40].
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Jenis
dan Lokasi Praktikum
Adapun jenis praktikum ini
yaitu kuantitatif karena menjelaskan bagaimana cara membedakan jenis bahan
pakan. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 Juni 2014, Pukul 13.00-14.30 WITA, di Laboratorium ilmu
peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar.
B. Populasi
Praktikum
Adapun alat yag digumakan pada praktikum
ini yaitu cawan petri, kertas label dan alat tulis.
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum ini yaitu pollard, MBM, dedak halus, kopra, tepung tulang, tepung
batu, SBM halus, SBM kasar, tepung bulu dan tepung jagung.
C. Instrument
Praktikum
Adapun instrument pada praktikum ini yaitu sebagai
berikut:
1.
Menuangkan setiap bahan pakan
pada masing masing cawan petri yang telah diberi label.
2.
Merabah setiap bahan pkan untuk
mengetahui teksturnya.
3.
Mengamati setiap warna bahan
pakan.
4.
Mencium setiap bahan pakan untuk
mengetahui baunya.
5.
Mencoba mencicipi bahan pakan
untuk mengetahui rasa dari masing-masing bahan pakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini yaitu
sebagai berikut:
No
|
Bahan Pakan
|
Tekstur
|
Warna
|
Bau
|
Rasa
|
Asal
|
Sumber/ kelompok
|
1
|
Pollard
|
Halus
|
Coklat muda
|
Harum
|
Hambar
|
Hasil sampingan biji-bijian
|
Protein nabati
|
2
|
MBM
|
Kasar
|
Coklat tua
|
Harum
|
Hambar
|
Hasil sampingan biji-bijian
|
Protein hewani
|
3
|
Dedak halus
|
Halus
|
Coklat muda
|
Harum
|
Asin
|
Hasil sampingan biji-bijian
|
Protein nabati
|
4
|
Kopra
|
Agak kasar
|
Coklat tua
|
Harum
|
Manis
|
Biji-bijan sumber minyak
|
Protein nabati
|
5
|
T. Batu
|
Kasar
|
Putih
|
Harum
|
Hambar
|
Hasil sampingan biji-bijian
|
Protein nabati
|
6
|
T. Tulang
|
Halus
|
Putih
|
Harum
|
Manis
|
Hasil hewan
|
Protein hewani
|
7
|
SBM halus
|
Kasar
|
Coklat
|
Harum
|
Hambar
|
Biji-bijian
|
Protein nabati
|
8
|
T. Bulu
|
Kasar
|
Coklat
|
Menyengat
|
Pahit
|
Hasil hewan
|
Protein hewani
|
9
|
T. Jagung
|
Kasar
|
Kuning
|
Harum
|
Manis
|
Biji-bijian
|
Protein nabati
|
10
|
SBM kasar
|
Kasar
|
Coklat
|
Harum
|
Hambar
|
Biji-bijian
|
Protein nabati
|
Sumber:
Hasil Praktikum Bahan Pakan Dan Formulasi Ransum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. 2014.
B. Pembahasan
Pada praktikum ini didapatkan
hasil yaitu pollard dengan tekstur kasar, berwarna coklat muda, berbau harum
dan memilki rasa yang hambar. MBM dengan tekstur kasar, berwarna coklat tua,
berbau harum dan memiliki rasa hambar. Dedak halus yang memiliki tekstur halus,
berwarna coklat muda, berbau harum dan memiliki rasa asin.
Hal ini sesuai dengan penyataan[41]
yang menyatakan bahwa Dedak halus merupakan salah
satu bahan pakan yang diberikan kepada ternak karena mengandung nutrisi yang
dibutuhkan oleh ternak yang memiliki bau yang harum, tekstur yang kasar, rasa
yang asin yang berasal dari nabati. MBM merupakan bahan pakan untuk ternak yang
memiliki tekstur yang kasar, bau yang harum, warna coklat tua, rasa hambar.
Bahan pakan pollard dengan tekstur halus, bau yang harum, rasa yang hambar,
warna coklat muda.
Kopra memiliki tekstur yang
agak kasar dengan warna coklat tua, memiliki bau harum dan memiliki rasa yang
manis. Tepung batu memiliki tekstur kasar, berwarna putih, berbau harum dan
memiliki rasa hambar. Tepung tulang memiliki tekstur halus, berwarna putih,
berbau harum dan memiliki rasa yang manis.
Hal ini sesuai dengan
pernyataan[42]
yang menyatakan bahwa Tepung batu memiliki tekstur yang kasar, dengan warna
yang putih, memiliki bau yang harum dengan rasa yang hambar. Tepung tulang
memiliki tekstur yang halus, degan warna putih, memiliki bau yang harum dan
rasa yang manis. Kopra memiliki warna yang coklat tua, tekstur agak kasar,
berbau harum dan memiliki rasa yang manis.
Selanjutnya SBM halus yang
memiliki tekstur yang kasar, berwarna coklat, berbau harum dan meiliki rasa
yang hambar. Tepung bulu memiliki tekstur yang kasar, berwarna coklat, berbau
harum dan memiliki rasa pahit. Tepug jagung memiliki tekstur yang kasar,
berwarna kuning, berbau harum dan memiliki rasa yang manis. SBM kasar memiliki
tekstur yang kasar, berwarna coklat, berbau harum dan memiliki rasa yang
hambar.
Hal ini tidak sesuai dengan
pernyataan[43]
yang menyatakan bahwa SBM halus dengan tekstur yang halus, berwarna coklat tua,
dengan bau yang busuk dan rasa yang sedikit manis. SBM kasar dengan tekstur
yang kasar, berwarna coklat tua, berbau busuk dengan rasa hambar. Tepung jagung
merupakan bahan pakan bagi ternak yang memiliki tekstur yang kasar, warna
kuning, berbau harum dan memiliki rasa manis. Tepung bulu memiliki tekstur yang
kasar, berwarna coklat, berbau menyegat dan memiliki rasa yang pahit.
Hal ini dapat terjadi
karena adanya perbedaan kualitas, penyimpanan yang tidak tepat sehingga merubah
sifat fisik dan kimia dari pakan dan juga bias disebabkan oleh pengolahan yang
kurang benar/ tepat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada
praktuikum ini yaitu untuk bisa mengenal beberapa macam bahan pakan maka dapat
dilakukan dengan melakukan pengmatan secara makroskopis yaitu dengan
memperhatikan teksturnya, warnanya, rasanya, baunya, asalnya dan
sumber/kelompoknya.
B. Implikasi
Praktikum
Adapun saran yang ingin saya
sampaikan yaitu sebaiknya dalam melakukan praktikum ini praktikan bear benar
teliti dalam pengambilan data agar didapatkan hasil yang jauh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 1983. Hijauan
Makanan Ternak Potong, Kerja dan Perah. Yogyakarta, Kanisius.
Anggoradi, H.R. 1995. Nutrisi
Aneka Ternak Unggas. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
.
Anonim1.
2009. Ampas Tahu Tingkatkan Produksi Ayam Broiler. www.Poultry
Indonesia.com. Diakses tanggal 16 Juni 2014.
Anonim3. 2009. Mendongkrak
Pendapatan Petani Dengan Sentuhan Teknologi Maju.www.pustakadeptan.co.id. Diakses tanggal 16 Juni 2014.
Anonim7.
2009. Struktur Komposisi da Nutrisi Jagung. www. balitseeal.
Litbang deptan.go.id. Diakses tanggal 16 Juni 2014.
Harsono, H. S. 1995. Beternak
Ayam Negeri Petelur Super yang Berhasil. Pekalongan,
Gunung Mas.
Hasbullah. 2001. Teknologi
Tepat Guna Industri Kecil. Sumatra Barat, Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri.
Kamal, M.1998. Bahan
Pakan dan Penyusun Ransum. Yogyakarta, Fakultas Peternakan Universitas Gajahmada.
Murtidya, A. B. 1992. Pengendalian
Hama dan Penyakit Ayam. Yogyakarta, Kanisius.
Parakasi, Amirudin.
1993. Ilmu Gizi dan Makanan Ternak. Bandung, Angkasa.
Rasyaf, M. 2001. Beternaka
Ayam Petelur. Depok, Penebar Swadaya.
Sugeng dan Sudarmono.
2008. Beternak Domba Edisi Revisi. Depok, Penebar Swadaya.
Suprayetno. 1981. Lamtoro
gung dan Manfaatnya. Jakarta, Bhratara Karya Aksana.
Wahyu, Jojo. 1988. Ilmu
Nutrisi Unggas. Yogyakarta, UGM Pers.
[3] Anonim1. 2009. Ampas Tahu Tingkatkan Produksi Ayam Broiler. (www.PoultryIndonesia.
com. 2009). Diakses
tanggal 16 Juni 2014.
[4] Anonim3. Mendongkrak Pendapatan Petani Dengan Sentuhan Teknologi
Maju. (www.pustakadeptan.co.id.
2009). Diakses tanggal 16 Juni 2014.
[7] Anonim1. Ampas
Tahu Tingkatkan Produksi Ayam Broiler. (www.PoultryIndonesia.com. 2009). Diakses
tanggal 16 Juni 2014.
[8] Anonim3. Mendongkrak Pendapatan Petani Dengan Sentuhan Teknologi
Maju. (www.pustakadeptan.co.id. 2009). Diakses
tanggal 16 Juni 2014.
[9] Anonim3. Mendongkrak Pendapatan Petani Dengan Sentuhan Teknologi
Maju. (www.pustakadeptan.co.id.
2009). Diakses tanggal 16 Juni 2014.
[12] Anonim4.
Budidaya dan Pasca Panen. (www.litbang_deptan.co.id.
2009). Diakses tanggal 16 Juni 2014.
[14] Anonim7.
Struktur Komposisi dan Nutrisi Jagung. (www.balitseeal.Litbangdeptan.go
.id. 2009). Diakses tanggal 16 Juni 2014.
[15] H. S. Harsono, Beternak
Ayam Negeri Petelur Super yang Berhasil, (Pekalongan: Gunung Mas,1995), h 50.
[16] Hasbullah. Teknologi
Tepat Guna Industri Kecil, (Sumatra Barat: Dewan Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Industri, 2001), h 67.
[17] Kamal,
M. Bahan Pakan dan Penyusun Ransum, (Yogyakarta: Fakultas Peternakan Universitas Gajahmada,1998), h
78.
(Yogyakarta : Kanisius, 1992), h 54.
[24] Kamal, M. Bahan
Pakan dan Penyusun Ransum, (Yogyakarta:
Fakultas Peternakan Universitas Gajahmada,1998), h 80.
[25] H. S. Harsono, Beternak
Ayam Negeri Petelur Super yang Berhasil, (Pekalongan: Gunung Mas,1995), h 55.
[26] Hasbullah. Teknologi
Tepat Guna Industri Kecil, (Sumatra Barat: Dewan Ilmu Pengetahuan
Teknologi dan Industri, 2001), h 69.
[38] Kamal, M. Bahan
Pakan dan Penyusun Ransum, (Yogyakarta:
Fakultas Peternakan Universitas Gajahmada,1998), h 86.
[41] Kamal, M. Bahan Pakan dan Penyusun Ransum, (Yogyakarta: Fakultas Peternakan
Universitas Gajahmada,1998), h 86.
Langganan:
Postingan (Atom)