Jumat, 16 Mei 2014

Mengembangkan Potensi dalam Bidang Kejurnalistikan

Pelatihan Jurnalistik untuk BM 2012


Nampak gambar di sebelah kiri itu merupakan serangkaian dari kegiatan Pelatihan Jurnalistik untuk BM angkatan 2012 di UINAM, Rektorat Lt I yang dilaksankan mulai pada hari Rabu, 23-24April 2014 yang berlangsung selama 2 hari dari pukul 07.30 Wita Sudah Stand by di Kampus dan berakhir pada pukul 16.30 Wita. Kegiatan Pelatihan Jurnalistik akan di buka oleh Prof. Dr. H. A. Qadir Gasing HT.,M.S Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang di wakili oleh Bapak Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan dan Kerjasama, Bapak Dr.M.Natsir Siola, MA. Pada pelatihan ini mengambil tema "Mengembangkan Potensi dalam bidang Kejurnalistikan". Dalam sambutannya, Beliau mengharapkan kepada peserta Jurnalistik untuk mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh, disamping itu beliau juga memberikan motivasi kepada peserta Jurnalistik mengenai cara menulis yang baik dan bisa diterima dan ditampilkan ke publik atau media massa dengan mengambil motivasi yang pernah diberikan pada kegiatan Chracter Building Training (CBT), tandasnya.
Menurut Bapak Alwan Subhan, dalam sambutannya bahwa di dunia ini banya sekali peristiwa atau fenomena yang terjadi hingga saat ini dan salah satu untuk mengingat peristiwa tersebut dengan menulis sehingga akan terekam kembali kejadian di masa lalu. Sebenarnya menulis itu mudah dan jangan berfikir bahwa menulis itu susah, ungkapnya. Pada pemateri I dibawakan oleh Dr.M.Firdaus, S.Ag. Beliau adalah mahasiswa Alumni Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, Seorang pakar politik di Media dan Tv, Kompas, Celebes Tv, Sun Tv dan bahkan di Fajar Tv dan beliau juga adalah Ketua Jurusan Jurnalistik di Uin. Dalam hal ini yang di moderatori oleh Bapak Mahmuddin. Inti materi beliau adalah bahwa untuk solusi menulis yang tepat dan baik adalah adanya ide atau gagasan yang ingin dikembangkan dan diterima di publik atau media. Pada media ada tabloid, cetak dan surat kabar. Untuk menemukan ide yang paling mudah yaitu saat berada di kamar mandi, Pungkasnya.
Kemudian pemateri selanjutnya dibawakan oleh Bapak Wakil Rektor II dimana beliau mengatakan bahwa dalam dunia kejurnalistikan perlu ada namanya etika. Seorang jurnalistik itu harus rajin menulis karena seorang jurnalistik itu mengumpulkan informasi dalam bentuk catatan harian kemudian disebarkan. Etika merupakan adab kebiasaan yang perlu dimiliki oleh seorang jurnalis dalam mengumpulkan informasi dari responden atau narasumber. Salah satu berita yang khas itu adalah bersifat akurat. Etika dalam masyarakat ada 2 dimana budaya dan ajaran agama, ungkapnya.
Bapak Moh Sabri menambahkan bahwa tujuan menulis itu menangkap realitas masalah dan mengajak orang untuk ikut terlibat dan merasakan namanya suatu masalah, kata belaiau. Kali ini pemateri selanjutnya adalah Direktur Fajar Tv, Muhammad Yusuf AR, dalam materinya bahwa kode etik merupakan suatu acuan yang mengatur tindak tanduk pelaku suatau profesi dalam menjalani tugasnya yang berfungsi sebagai rambu-ranbu pengaman bagi seorang profesional baik pada saat berhubungan dengan sejawat maupun dengan pihak luar. Kode etik intinya kata beliau adalah apa yang boleh dan tidak yang seharusnya dilakukan (SOP/Sistem Operasional Prosedur). Dalam hal ini ada 4 pijakan kode etik jurnalistik yang harus diketahui yaitu selalu benar, independen, akuntabel dan minimizing harm, ucapnya.
Kemudian pemateri terakhir oleh Faisal Syam, Pemimpin Redaksi Harian Fajar. Dalam materinya bahwa syarat-syarat berita itu harus benar, sederhana, singkat, jelas dan hidup. Berita terbagi dalam beberapa golongan dimana berita langsung, ringan dan kisah. Sedangkan syarat menulis berita itu jujur, cermat, seimbang, lengkap rumus 5W+1H dan ringkas, Kata Beliau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar