Jumat, 12 Juli 2013

Meresensi Novel


1. IDENTITAS BUKU
         1.1  Judul Buku          :    Misteri  Dian Yang Padam
1.2  Pengarang            :    S.Mara Gd
1.3  Penerbit               :    PT Gramedia Pustaka Utama
          1.4  Tahun Terbit        :    1985
          1.6  Ilustrasi Luar       :    Nana Wigena
         1.7  Ilustrasi Dalam    :    -
         1.8  Halaman              :    224 Halaman
          1.9  Cetakan               :    Cetakan kedua Februari 1993
                                      Cetakan ketiga Oktober 1993
                                      Cetakan keempat Mei 2005
2. BIOGRAFI PENGARANG
            Berawal dari menerjemahkan novel-novel Agatha Christie,S.Mara Gd mulai menulis novel pertamanya,Misteri Dian Yang Padam pada tahun 1984 (diterbitkan tahun 1985).Tokoh yang diciptakannya adalah seorang Kapten Polisi bernama Kosasih dan sahabatnya yang mempunyai latar belakang hitam,Gozali.Sejak saat itu novel-novel tentang petualang dua serangkai,Kosasih dan Gozali dalam melacak para kriminal terus mengalir.S.Mara Gd memadukan logika dan humor dalam bahasa sehari-hari yang menarik,disana-sini di warnai oleh dialog Suroboyo-an.Lokasi ceritanya umumnya mengambil tempat di Surabaya dan sekitarnya.
3. SINOPSIS CERITA
Buku bekas karya S.Mara Gd dalam sebuah pembunuhan sadis terhadap  gadis berusia dua puluh tahun yang hendak mengawali hidup baru di Surabaya.Seperti biasa Kapten Kosasih dan Gozali dihadapkan pada setumpuk alibi orang-orang dekat si gadis yang tampaknya baik-baik saja.Namun mungkin saja petunjuk akan didapat dari masa lalu si gadis sendiri.Siapakah ia sebenarnya?
Dian Ambarwati,gadis asal Ngawi yang berusia dua puluh tahun,datang ke Surabaya untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya.Dua bulan setelah kepindahannya,ia di temukan mati di bawah tanaman Kolbanda di suatu tempat yang sepi oleh seorang gelandangan.Siapakah yang menyudahi hidupnya?Bekas pacarnyakah yang di Ngawi,yang ditinggalkannya setelah ramai bertengkar selama dua hari?Ataukah kekasihnya yang baru,yang berusia sepuluh tahun lebih tua dan sudah bertunangan dengan gadis lain?
Mungkinkah juga ia dibunuh oleh tunangan kekasihnya yang pernah bersumpah akan mematahkan batang lehernya?
Kapten Polisi Kosasi dan sahabatnya Gozali dibuat bingung karena satu per satu orang yang mereka curigai,ternyata mempunyai alibi yang kuat.
Siapakah yang menghendaki kematian Dian Ambarwati?Benarkah kematiannya hanyalah kasus penodongan biasa?
Benarkah Dian Ambarwati adalah seorang gadis yang polos dan suci seperti yang disangka semua orang ataukah dia mempunyai latar belakang yang lebih rumit daripada yang diduga?
4. ISI CERITA
            4.1 Keunggulan dan Kelemahan
              Sebagai karya fiksi,sebaiknya kita harus mengetahui tentang keunggulan dan kelemahan buku yang berjudul Misteri Dian Yang Padam. Keunggulan yang terdapat pada buku ini adalah pembaca mampu menyadarkan diri akan perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku,karena dengan perbuatan yang keji dan membunuh seseorang akan mencemarkan nama baik didepan banyak orang.Sedangkan sisi kelemahannya adalah menyulitkan pembaca untuk mengetahui isi cerita yang terdapat dalam buku karena isi cerita tidak sejalan dengan cerita yang ada pada tiap halaman,belum menyelesaikan atau memecahkan satu masalah muncul lagi masalah yang baru sehingga pembaca bingung untuk mengetahui inti atau gagasan pada isi buku yang diceritakan.
            4.2 Tema
               Setiap cerita mempunyai tema atau ide dasar yang akan diungkapkan.Pada buku yang berjudul Misteri Dian Yang Padam dapat diketahui bahwa tema yang terkandung dalam cerita ini adalah perjuangan dan pengorbanan seseorang untuk mengungkapkan mengenai kejadian atau peristiwa yang terjadi pada gadis yang riwayat hidupnya berakhir akibat dibunuh oleh seseorang.Hal inilah yang biasa terjadi di kalangan masyarakat yang melakukan penyimpangan yang tidak diketahui secara pasti hingga membunuh seseorang tanpa adanya alasan tertentu.

            4.3  Setting/Latar
              Lokasi cerita ini umumnya mengambil tempat di Kota Surabaya dan sekitarnya.Peristiwa ini terjadi pada waktu siang,sore hari,bahkan pada malam hari yang membuat suasana lebih tegang karena peristiwa yang mengagetkan dan mengherankan karena berakhirnya riwayat hidup Dian tanpa diketahui dengan alasan.Karena menurut rekan-rekan sekerja Dian mengatakan bahwa Dian tidak memiliki masalah baik dalam kantor maupun di rumah ataupun penyakit yang diderita.Memang pada setiap manusia mempunyai karakteristik tersendiri.Kita melihat seseorang yang baik dan berhati mulia ataupun tampaknya tidak memiliki masalah,tetapi kadang-kadang manusia memiliki perilaku  penyimpangan yang tidak di ketahui  sama sekali oleh orang lain.
            4.4  Alur/Jalan Cerita
             Cerita  ini menggunakan alur maju karena Kapten Polisi Kosasih dan Gozali belum memiliki bukti mengenai kasus pembunuhan atas meninggalnya Dian Ambarwati.Akan tetapi mereka berusaha dan menyelidiki satu per satu orang yang mengenal Dian Ambarwati.Ternyata orang yang diselidiki,sudah diketahui pelakunya dan dipastikan bahwa pelaku pembunuhan tersebut adalah tidak lain dari Bapak Sumarsono dan misteri Dian sudah terungkap.Waktu itu istri Bapak Sumarsono mengetahui perbuatan suaminya yang keji.Maka istrinya asal Ujungpandang,Frida merasa kecewa terhadap perbuatan suaminya dan perkawinannya hancur dan mereka langsung bercerai.
           4.5  Sudut Pandang
           Dalam cerita ini  menggunakan pola orang ketiga karena karena memakai kata ganti dia,ia,atau nama orang.Seperti Dian Ambarwati adalah gadis asal Ngawi,ia datang ke Surabaya untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya.Pola dalam cerita ini  pengarang tidak terlibat,baik secara langsung maupun tidak langsung dalam peristiwa yang terjadi dalam cerita.Dalam pola ini ,pengarang dapat diibaratkan sebagai dalang,orang yang bercerita tetapi tidak terlibat dengan peristiwa yang di alami tokoh-tokoh yang di ceritakannya.
            4.6 Tokoh dan Perwatakan
            Cerita ini terdapat tokoh-tokoh cerita yang mempunyai berbagai watak yang mewarnai cerita tersebut.Adapun tokoh yang berperan dalam cerita ini adalah sebagai berikut:
Ø Dian Abarwati……….Lincah,ramah,dan masih mudah.Tetapi walaupun disayangi teman-temannya,usianya tidak panjang.
Ø Purnomo Jamaluddin…….Manja,malas dan berdarah panas.Dia menyimpan suatu rahasia yang membuatnya gelisah.
Ø Insinyur Drajat……..Sepuluh tahun lebih tua daripada Dian,dan pacarnya yang terakhir.
Ø Herlina Subekti……….Tunangan Insinyur Drajat.Dia bersumpah akan mematahkan leher saingannya.
Ø Pak Sugeng……..Direktur dan pemilik Biro Periklanan Ramanda.Ia memperlakukan Dian sebagai anaknya.
Ø Sumarsono………Asisten Pak Sugeng,empat puluhan,mantap,dan tertutup.Dia hidup tenang bersama:
Ø Frida……..Istrinya yang berasal dari Ujungpandang.
Ø Nyonya Narti……Ibu semang pemondokan Dian Ambarwati ,bijaksana dan peka,penyimpan rahasia yang baik.
Ø Rukmini Wibisono…….Yang terkejut atas kematian adiknya.
Ø Menora…..Tertipu,kecewa,dan sengsara,namun tidak menyimpan rasa dendam.
Ø Puji……….Sekretaris Pak Sugeng,tenag,berkepribadian,dan anggun.
Ø Mira,Astuti,Sucipto,Aswin,PAK Maskin……rekan-rekan sekerja Dian Ambarwati.
Ø Kapten Polisi  Kosasih…….Yang terpaksa mengorbankan tidurnya untuk melacak si pembunuh,bersama:
Ø Gozali………..Tangan kanannya,bujangan yang tak dapat ditaklukkan wanita.
Ø Nurlita………..Yang melihat Dian bersama-sama seorang pria asing.

4.7 Bahasa
            Pengarang menggunakan logika dan humor dalam bahasa sehari-hari yang menarik,di sana-sini di warnai oleh dialog Suroboyo-an.Tetapi rupanya membingungkan juga bagi pembaca karena isi cerita yang di sampaikan tidak sejalan dengan cerita selanjutnya. Didalam satu halaman terdapat satu masalah yang sulit dipecahkan kemudian muncul masalah yang baru.
              4.8 Amanat
Pesan yang terkandung dalam cerita ini adalah jangan  berbuat perilaku yang menyimpang untuk membalas dendam dengan melampiaskan membunuh seseorang.

5.  KESIMPULAN
           Mudah-mudahan dengan hadirnya buku ini yang telah di resensi dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan memberikan motivasi  untuk lebih maju dalam kehidupan dengan penuh harapan.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar