KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat
Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul “Penentuan Kebutuhan Zat Makanan
pada Ternak Kerbau Jantan ” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. makalah ini
disusun sebagai Makalah
Nutrisi Ternak Dasar.
Keberhasilan penulis dalam
penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan
yang masih perlu diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Samata,
Juni 2013
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
Daftar
isi
BAB
1PENDAHULUAN
BAB
II PEMBAHASAN
BAB
III PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerbau (Bubalus bubalis) adalah
ternak ruminansia besar yang mempunyai potensi tinggi dalam penyediaan
daging. Kerbau merupakan ternak asli
daerah panas dan lembab khususnya daerah belahan utara tropika. Tujuan pemeliharaan ternak kerbau adalah
sebagai tenaga kerja, penghasil daging, dan susu . Selama 8 tahun terakhir ini perkembangan
ternak kerbau di Indonesia kurang menggembirakan. Populasi ternak kerbau yang ada di Indonesia
saat ini 40% berada di Pulau Jawa dengan kepemilikan 1-2 ekor per orang
peternak . Salah satu factor yang
menyebabkan rendahnya populasi ternak kerbau adalah keterbatasan bibit unggul,
rendahnya mutu pakan ternak, perkawinan silang dan kurangnya pengetahuan
peternak dalam menangani produksi ternak tersebut. Kerbau dibedakan menjadi beberapa
jenis yaitu kerbau rawa dan kerbau sungai, dan yang berkembang di Indonesia
kebanyakan adalah kerbau rawa/lumpur.
Suhubudy mendeskripsikan
beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya populasi kerbau di Indonesia. Adanya program sapinisasi, rendahnya tingkat
reproduksi kerbau, dan teknik serta metode praktek peternakan di Indonesia yang
tidak mendukung pengembangan ternak kerbau merupakan faktor-faktor yang
menyebabkan populasi ternak kerbau tidak berkembaang dengan baik.
Meskipun demikian, bukan berarti bahwa
ternak kerbau sama sekali tidak memiliki potensi pengembangan. Kerbau dapat dijadikan sebagai salah satu
ternak potong yang dapat menghasilkan daging untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat
. Oleh karena Ternak kerbau
yang ada di Indonesia perlu dilestarikan
dan dikembangkan sesuai denga kondisi wilayah masing-masing.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu :
a. Kebutuhan Zat untuk Pertumbuhan Kerbau
Jantan
b. Kebutuhan Zat untuk Produksi Daging dan
Tenaga Kerja pada Kerbau Jantan
c. Uraian Protein dan Energi Metabolisme
pada Kerbau Jantan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebutuhan Zat untuk Pertumbuhan
Kerbau Jantan
Kerbau
merupakan salah satu ternak ruminansia. Kebutuhan zat-zat makanan pada ternak didasarkan
pada ukuran / berat badan, tingkat kemampuan produksi air susu dan kadar lemak
susu yang dihasilkan. Zat-zat makanan dibutuhkan ternak sapi untuk:
Memenuhi kebutuhan hidup pokok (maintenance).
Mendukung proses produksi dan kebuntingan.
Mendukung proses pertumbuhan ternak sampai mencapai dewasa
tubuh.
Mempertahankan
produksi susu pada ternak yang sedang laktasi.
Zat – zat yang dibutuhkan oleh
ternak adalah:
1. Energi
Sumber energi yang paling utama
adalah karbohidrat dan lemak. Karbohidrat mempunyai kelebihan dibanding lemak
sebagai sumber energi yaitu:
Mudah dicerna
Mudah diserap
Mudah ditransformasi untuk produksi
susu/daging dan lemak tubuh
Tujuan energi
untuk proses kehidupan adalah:
Aktivitas jantung
Peredaran darah
Aktivitas otot
aktivitas sistem saraf
Sintesa protein dan lemak
Sekresi air susu
Pertumbuhan fetus
2.
Protein
Protein dibutuhkan oleh ternak untuk:
Pertumbuhan
Memperbaiki jaringan yang sudah tua
Produksi susu/daging
Perkembangan ternak terutama yang
baru lahir
Keseimbangan protein protein dalam
tubuh
3. Mineral
Fungsi
Mineral secara umum :
a.
Menguatkan dan mengeraska struktur
tulang
b.
Mengaktifkan system enzim
c.
Mengontrol keseimbangan pengeluaran
air dan gas dalam tubuh ternak
d.
Mengatur keseimbangan asam yang dibutuhkan
e.
Meransang aktivitas otot dan urat
saraf.
Kebutuhan makro mineral pada ternak
perah meliputi NaCl (garam dapur), Calsium, Phosphor, Magnesium dan Sulfur.
Adapun kebutuhan mikro mineral pada ternak perah adalah Mn, Co, Cu, Se dan Zn.
4. Vitamin
Vitamin yang dibutuhkan pada ternak adalah
Vitamin, A, B, C, D, E dan K. Di dalam tubuh hewan vitamin dibutuhkan untuk
kesehatan dan kekuatan tubuh. Vitamin-vitamin yang diperlukan oleh hewan
ruminansia hanya yang larut dalam lemak seperti Vitamin A, D, E dan K.
Vitamin A
Hijauan banyak mengandung Carotein,
jadi dalam hijauan cukup tersedia pro- vitamin A dalam bentuk carotein dan
dapat dirubah menjadi vitamin A dalam tubuh hewan. Apabila hijauan yang
diberikan tidak cukup maka perlu diberikan vitamin A suplemen. Gejalah
kekurangan Vitamin A adalah rabun mata, bulu kusam, mata berair, kulit
bersisik, diare, keguguran, infeksi cepat menjadi parah dan anak yang lahir
lemah atau mati.
Vitamin B
Vitamin B complex kesemuanya dapat
dibentuk di dalam tubuh ruminansia. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya
kekurangan vitamin B sangat kecil, kecuali ternak kekurangan pakan.
Vitamin D
Vitamin D dibentuk (disintesa) dalam
jaringan tubuh dengan bantuan sinar matahari, karena jaringan di bawah kulit
terdapat pro-vitamin D yang apabila dikena sinar matahari maka akan terbentuk
vitamin D. Ternak-ternak di daerah tropis jarang terjadi kekurangan vitamin D.
Ternak yang kekurangan vitamin D akan kerdil. Sumber vitamin D juga terdapat
pada hijauan yang selalu kena sinar matahari.
Vitamin E
Semua makanan hijauan dan
padi-padian mengandung vitamin E. Ternak yang diberi hijauan segar tidak akan
terjadi kekurangan vitamin E. Ternak yang kekurangan hijauan segar sebaiknya
diberikan sumber vitamin E seperti padi-padian.
5. Air
Ternak lebih menderita terhadap
kekurangan air dibandingkan dengan kekurangan zat-zat makanan lainnya. Ternak
yang sedang laktasi sangat membutuhkan air, karena di dalam susu terdapat 85 –
87 % air, begitu pula di dalam tubuh ternak terdiri dari 60 –70 % air.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi air pada ternak adalah:
a.
Umur
b. Berat badan
c. Tingkat produksi
d. Cuaca
e. Jenis ransum
Di dalam tubuh air berfungsi dalam:
a. Mengatur suhu dalam tubuh
b. Membantu proses pencernaan
c. Membantu proses metabolisme
d. Membantu proses pelepasan kotoran
e. Pelumas pada persendian.
6. Serat Kasar
Secara umum, ternak ruminansia
membutuhkan serat dalam ransumnya untuk menjamin berjalannya fungsi rumen
secara normal dan sekaligus untuk mempertahankan kadar lemak susu.
Kebutuhan zat makanan pada kerbau dapat dilihat di bawah ini yaitu
:
FAO (1972) : Tenaga kerja yang dihasilkan dari seluruh
energi ransum :
Kuda 12 %
Sapi 10 %
Manusia 12 %
Kerja 5 jam/hari — tambahan energi 27 MJ,
kebutuhan kerja = 40 % energi total
Kebutuhan Energi
|
Bobot
Badan (kg)
|
|||
200
|
300
|
400
|
500
|
|
Hidup Pokok (MJ ME/hari)
Energi Kerja (% HP):
Ø 2
jam kerja
Ø 4
jam kerja
Ø 8
jam kerja
|
28
14
29
58
|
38
16
32
64
|
47
17
34
69
|
55
18
36
73
|
BB = 300 kg
Kerja = 3 jam/hari
Tambahan energi untuk kerja 3 jam = 24 % dari hidup pokok
Jadi kebutuhan Energi (MJ ME/hari)
= 38 + (24% X 38)
= 47,12 MJ ME/hari
B. Kebutuhan Zat untuk Produksi
Daging dan Tenaga Kerja pada Kerbau
Jantan
Daging Kerbau adalah bahan makanan hewani yang
biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Daging Kerbau mengandung
energi sebesar 84 kilokalori, protein 18,7 gram, karbohidrat 0 gram, lemak 0,5
gram, kalsium 7 miligram, fosfor 151 miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain
itu di dalam Daging Kerbau juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1
0,02 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 100 gram Daging Kerbau, dengan jumlah yang dapat
dimakan sebanyak 100 %.
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Daging Kerbau :
Nama Bahan Makanan : Daging Kerbau
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Daging Kerbau yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Daging Kerbau yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Daging Kerbau = 84 kkal
Jumlah Kandungan Protein Daging Kerbau = 18,7 gr
Jumlah Kandungan Lemak Daging Kerbau = 0,5 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Daging Kerbau = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Daging Kerbau = 7 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Daging Kerbau = 151 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Daging Kerbau = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Daging Kerbau = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daging Kerbau = 0,02 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Daging Kerbau = 0 mg
Khasiat / Manfaat Daging Kerbau : - (Belum Tersedia)
Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Daging Kerbau :
Nama Bahan Makanan : Daging Kerbau
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Daging Kerbau yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Daging Kerbau yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Daging Kerbau = 84 kkal
Jumlah Kandungan Protein Daging Kerbau = 18,7 gr
Jumlah Kandungan Lemak Daging Kerbau = 0,5 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Daging Kerbau = 0 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Daging Kerbau = 7 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Daging Kerbau = 151 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Daging Kerbau = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Daging Kerbau = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daging Kerbau = 0,02 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Daging Kerbau = 0 mg
Khasiat / Manfaat Daging Kerbau : - (Belum Tersedia)
Ternak kerbau sudah dipelihara petani
Indonesia dari dahulu kala untuk berbagai tujuan, terutama sebagai sumber
tenaga untuk pengolahan tanah dan alat transportasi. Ternak dipelihara dengan
cara ekstensif dengan pemberian pakan hijauan dari rumput dengan cara
penggembalaan maupun dengan mencari rumput dan memberikannya pada ternak.
C.
Uraian Protein dan Energi Metabolisme pada Kerbau Jantan
Sumber protein yang paling utama adalah
tanaman dan hewan. Pada umumnya hewan mengandung lebih banyak protein
dibandingkan dengan tanaman . Kadar protein secara keseluruhan pada hewan (10 –
20 %), sedangkan pada tanaman (6 – 8 %). Pada bagian tanaman umumnya mengandung
protein lebih tinggi pada biji, kemudian daun baru batang.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahan
mengenai tentang penentuan kebutuhan zat makanan ternak pada kerbau jantan
yaitu kebutuhan zat untuk pertumbuhan kerbau jantan yaitu energy, vitamin, air,
serat kasar, air dan mineral. Sedangkan Daging
Kerbau mengandung energi sebesar 84 kilokalori, protein 18,7 gram, karbohidrat
0 gram, lemak 0,5 gram, kalsium 7 miligram, fosfor 151 miligram, dan zat besi 2
miligram. Selain itu di dalam Daging Kerbau juga terkandung vitamin A
sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 0 miligram.
B.
Saran
Untuk meningkatkan mutu dan
relevansi,penyusunan makalah ini mempertimbangkan pula berbagai kecendrungan
baru dalam teori belajar,pendekatan belajar pembelajaran,maupun kecendrungan
global pendidikan.
Penulis menyadari,bahwa isi makalah ini
masih jauh dari sempurna.Karena itu kritik masukan dan sumbang saran pembaca
sangat kami harapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.2013.http://fapethalim.blogspot.com/
Anonim.2013.http://Manajemen pemeliharaan ternak.com
TUGAS
NUTRISI TERNAK DASAR
Penentuan
Kebutuhan Zat Makanan Pada Ternak
Disusun
Oleh :
Nama
: ARDIANSYAH
Nim : 60700112049
JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar